Berita

jokowi-rini sumarno/net

Politik

KPK Didesak Tangkap Menteri Bermasalah

JUMAT, 31 OKTOBER 2014 | 00:26 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Keluarga Besar Marhaenis (KBM) mendukung pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) bersih dari orang-orang yang dicurigai terindikasi tindak pidana korupsi. Karena itu, KMB akan mengawal penangkapan delapan nama calon menteri yang masuk dalam daftar kuning dan merah sebagaimana diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Komitmen kami adalah pemerintahan Jokowi-JK yang bersih. Karena itu, pernyataan KPK saat pelantikan kabinet yang menegaskan akan menangkap delapan nama yang masuk dalam daftar kuning dan merah akan kita dukung," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Keluarga Besar Marhaenis Fachruddin kepada wartawan di Jakarta (Kamis, 30/10).

Fachruddin meyakini KPK telah memiliki bukti awal yang kuat terkait nama-nama yang dimasukannya dalam daftar kuning dan merah. Pasalnya, sebagai lembaga penegak hukum, KPK tidak akan gegabah memberikan rekomendasi kepada Jokowi agar tidak memilih nama-nama itu menjadi menteri.


"Kita terus mendorong KPK agar bisa membuktikanya pada publik. Siapakah delapan nama itu, tersangkut kasus apa?" tekannya.

Pengungkapan nama-nama yang masuk daftar kuning dan merah KPK sangat penting. Karena dengan begitu, keresahan para calon menteri yang gagal masuk kabinet kerja akibat tanda merah dan kuning KPK bisa dihilangkan.

"Mereka tentu bertanya-tanya, apakah nama mereka masuk dalam daftar KPK atau tidak. Mereka tentu tidak ingin namanya tercemar jika pengungkapannya tidak dilakukan secepatnya. Agar publik tenang dan pemerintah juga bisa fokus bekerja," tambah Sekjend KBM, Yulianto W. Rahardjo, di tempat yang sama.

Pembentukan kabinet Kerja Jokowi-JK menuai polemik. Salah satunya terkait dengan tetap masuknya nama yang mendapatkan catatan merah dari KPK. Nama Menteri BUMN Rini Soemarno menjadi salah satu nama dari jajaran kabinet yang disorot. Pasalnya Rini sempat diperiksa dalam kasus BLBI oleh KPK.

Sebelumnya, Anggota DPR RI, Tubagus Hasanuddin, juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap nama-nama menteri jika ada yang mendapat catatan kuning dan merah. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan agar tidak menimbulkan fitnah.

"Malaikat sekalipun akan kita jebloskan ke penjara kalau bersalah. Saya mohon dengan hormat kepada Pak Abraham Samad (Ketua KPK), yang mengalir darah tentara, ayahnya tentara, tunjukkan merahmu. Kalau ada benar stabilo merah, segera tangkap, bongkar saja," paparnya politisi PDI Perjuangan di Gedung DPR Jakarta, baru-baru ini.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya