Pemerintah Kota Jakarta Pusat terus melakukan pengembangan tujuan wisata di kawasannya. Selama ini destinasi wisata yang paling diminati warga adalah Kawasan Monas yang juga merupakan landmark kota Jakarta.
Namun di Jakarta Pusat sendiri sedikitnya ada delapan destinasi wisata. Yakni Monas, Pasar Baru, Tanah Abang, Bundaran HI, kawasan Menteng, Jalan Jaksa, Kawasan Senen, dan kawasan Lapangan Banteng.
Sekertaris Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara mengatakan, secara umum pihaknya terus melakukan pengembangan tujuan wisata baik untuk wisatawan dalam negeri maupun wisatawan manca Negara.
Menurutnya yang menarik di Jakarta Pusat adalah dijadikannya pasar Modern sebagai salah satu tujuan wisata. Sehingga target selanjutnya adalah menjadikan kawasan Cikini Gold Center sebagai tujuan wisata berikutnya. Menurutnya dari nilai historis, toko emas cikini sudah menjadi bagian dari Jakarta Pusat. Bahkan kawasan tersebut sangat terkenal.
"Pasar emas cikini memang sangat terkenal di tahun 70, sekarang kita juga mau kembalikan seperti itu," ujarnya kepada wartawan di Jakarta (Kamis, 30/10).
Lebih lanjut Bayu mengatakan untuk menjadikan destinasi wisata tentu harus ada yang dilakukan oleh pihak Cikini Gold Center, diantara melakukan berbagai kegiatan yang syarat dengan kebudayaan DKI Jakarta, selanjutnya harus juga disediakan pusat informasi wisata di kawasan tersebut sehingga ketika ada yang datang tidak hanya menjadi pengunjung, tetapi juga mendapatkan pengetahuan mengenai secara Cikin Gold Center.
"Jika semua persyaratan yang dibutuhkan sudah cukup tentu akan mudah menjadikan cikini gold center menjadi tujuan wisata, apalagi kawasan ini memiliki keunggulan sebagai pusat penjualan emas terbesar se Indonesia," tuturnya.
Sementara itu Proyek Manager Cikini Gold Center, Atar Tarigan mengatakan, secara berkala pihaknya terus melakukan kegiatan positif untuk menarik pengunjung dalam rangka meramaikan Cikini Gold Center. Dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan mengadakan pameran batu hias. Hal ini dilakukan karena saat ini masyarakat sedang menggandrungi batu yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Menurutnya dengan animo masyarakat terhadap batu hias, tentu cikini gold center merupakan tempat yang tepat untuk disandingkan. Artinya ketika ada batu maka pengikatnya bisa menggunakan emas yang ada di toko tersebut. Dirinya mengatakan penggemar batu hias sendiri ada di semua kalangan, mulai dari yang ada di pinggir jalan hingga kaum sosialita yang mencari batu dengan harga sampai ratusan juta.
"Kita terus usahakan agar Cikini Gold Center bisa menjadi destinasi wisata, salah satunya dengan mengadakan beragam kegiatan positif,†tuturnya.
Adelaya, Ketua Panitia pemeran batu hias mengatakan, pameran yang akan dilakukan pada tanggal 3-7 Desember mendatang ini merupakan kegiatan ke delapan dari beberapa rangkaian yang sudah diadakan sebelumnya.
Menurutnya dalam pameran batu hias bukan hanya mengenai transaksi antara pembeli dan kolektor batu hias, tapi ada juga peran edukasi. Ini dibuktikan dengan dibawanya dua lembaga peneliti tentang batu, sehingga setiap orang yang datang ke acara pameran tersebut tidak hanya bisa melihat berbagai macam batu, tapi mendapat pelajaran tentang batu hias.
Untuk target pengunjung dirinya berharap bisa mencapai 7.000 pengunjung, menurutnya hal tersebut bukan keinginan yang mustahil mengingat peserta pameran berasala dari berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya itu salah satu peserta pameran juga ada yang berasal dari Pakistan. Untuk perputaran uang di acara tersebut menurutnya bisa mencapai Rp6 miliar. Sebab pada perhelatan sebelumnya yang diadakan dicakung pihaknya mencatat total transsaksi yang terjadi selama lima hari mencapai Rp4,8 miliar.
"Ini kita adakan di pusat kota, tentu akan lebih banyak peminatnya," ujarnya.
[dem]