Berita

Politik

Selalu Lebih Buruk dari Kebun Binatang…

KAMIS, 30 OKTOBER 2014 | 08:29 WIB | OLEH: HARIS RUSLY MOTI

SELAIN Tuhan Yang Maha Kuasa, nampaknya tak akan ada kekuatan yg mampu mencegah keruntuhan sistem negara era reformasi yang pasti berdampak pada timbulnya baratayudha.

Bila krisis yang menimpa sebuah negara masih menyentuh aspek politik & ekonomi, itu masih relatif mudah diatasi. "Ada banyak negara di dunia yg sering mengalami krisis ekonomi & krisis jatuh bangun pemerintahan, tapi masih tetap kokoh berdiri".

Namun, jika sebuah bangsa telah mengalami krisis yang menyentuh jantung kehidupannya, yaitu krisis moralitas & nilai-nilai yg menjadi perekat & panduan kehidupan bernegara, maka kita tak akan mampu mencegah jalannya bangsa tersebut menuju keruntuhannya.


Sejarah mengajarkan, selain invasi bangsa asing & bencana alam, tenggelamnya sebuah bangsa juga disebabkan karena runtuhnya moralitas & nilai-nilai, yang mengubah kebersamaan menjadi mementingkan kepentingan individu & kelompok (agama, suku & parpol), mengubah rasa saling percaya jadi saling curiga, mengubah persatuan jadi perpecahan.

"Karena itu, kita hanya bisa memimpin mempercepat & mengarahkan keruntuhan sistem negara era reformasi yg pasti berdampak 'baratayudha', untuk tujuan meminimalisasi ekses negatif terhadap masa depan bangsa & negara".

Apapun obat mujarabnya, rasanya saat ini sangat sulit untuk menyembuhkan penyakit bangsa yg telah kronis. Kini, keruntuhan moral & nilai-nilai telah menimpa mereka yang berkuasa di eksekutif, yudikatif & legislatif, juga di gerakan masyarakat sipil (LSM & gerakan mahasiswa, intelektual & ulama). Bahkan, media massa yang harusnya menjadi kekuatan kontrol yang independen, tapi justru menjadi alat kepentingan parpol maling.

Tak perlu heran jika Sidang DPR & MPR selalu lebih buruk dari kebun binatang, lantaran anggotanya adalah produk yang tak lepas dari sistem & situasi politik Pemilu 2014 yang diwarnai politik uang & menipu rakyat. [***]

Penulis adalah tokoh Petisi 28.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya