Berita

Romahurmuziy/net

Hukum

Jaksa Agung Baru Didesak Usut Kasus Dugaan Korupsi Romahurmuziy

RABU, 29 OKTOBER 2014 | 17:18 WIB | LAPORAN:

Jaksa Agung yang baru akan mendapat pekerjaan rumah cukup berat. Dia harus menuntaskan kasus korupsi pengadaan light trap di Kementerian Pertanian (Kementan) yang nilai proyeknya sebesar Rp 134 miliar, dan diduga melibatkan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy alias Romy.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyarankan Presiden Jokowi untuk memilih Jaksa Agung dari luar, atau non karir.

"Wakil Jaksa Agung boleh dari dalam, karena biar bagaimanapun Jaksa Agung perlu mendapat dukungan dari internal," kata Boyamin Saiman saat dihubungi wartawan, Rabu (29/10).


Menurutnya, jika Jaksa Agung yang baru dapat menuntaskan kasus ini, merupakan prestasi yang luar biasa dan bisa mengembalikan kepercayaan rakyat yang sudah lama tidak didapat dari lembaga peradilan ini.

Kasus dugaan korupsi pengadaan light trap di Kementan ini tengah ditangani oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta. Penyidik telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka, empat di antaranya dari Kementan.

Kata Boyamin lagi, langkah pertama yang harus dilakukan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta adalah memanggil Romy untuk dimintai keterangannya sebagai saksi. Dan, jika dari hasil pengusutan, Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya itu terlibat, harus ditindak dengan tegas.

Beberapa waktu lalu, Angkatan Mudah Kabah (AMK) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kejati DKI. Mereka mendesak lembaga peradilan tersebut mengusut tuntas dugaan keterlibatan Romy.

Saat itu, Juru bicara AMK Afru Jamal menyebutkan, dari penuturan seorang saksi di internal PPP, Romy mendapat fee dari proyek tersebut. Lanjut Afru, jika Kejati DKI tidak mampu menuntaskan, maka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mengambil alih. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya