Berita

joko widodo/net

Hukum

PELECEHAN JOKOWI

Rela Berikan Nyawa, Ibunda Sujud Mohon Jokowi Bebaskan Arsyad

RABU, 29 OKTOBER 2014 | 13:13 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ibu dari tersangka Muhammad Arsyad (MA) alias Imen (24), yang ditangkap atas tuduhan menghina Presiden Joko Widodo melalui facebook, meminta ampun atas kesalahan anaknya. Bahkan ia rela menukarkan nyawanya demi kebebasan anaknya.

Ketika diwawancara secara live oleh wartawan dari stasiun TV One beberapa saat lalu, sang ibu terlihat menangis tersedu-sedu lalu bersujud di lantai rumahnya sambil meminta pengampunan dan kebebasan anaknya.

"Bapak Presiden, ampunilah anak saya atas kesalahannya. Dia tidak tahu apa-apa, dia orang bodoh sama seperti saya," ucap sang ibu.


Menurut ibu berkerudung itu, anaknya yang pendiam itu sekadar iseng mempublikasikan sebuah gambar yang memperolok Presiden Jokowi di facebook. Diketahui belakangan bahwa MA sehari-hari berjualan sate dan tidak lulus SMP. (Baca juga: Politisi PDIP yang Laporkan Pelaku Bullying Jokowi)

"Dia diam saja. Namanya orang iseng nggak bakal tahu kayak begini. Menyesal dia Pak," ungkapnya.

"Saya rela nyawa saya gantinya supaya anak saya bebas, Pak. Bila perlu saya sujud di depan Bapak Presiden, maafkan kesalahan anak saya," serunya sambil bersujud di lantai di depan sorotan kamera.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan petugas Badan Reserse Kriminal telah menangkap Muhammad Arsyad (MA) alias Imen (24), warga Ciracas, Jakarta Timur dengan tuduhan mem-bully alias menghina Presiden Jokowi melalui facebook saat pilpres lalu.

Boy menerangkan, sang pelapor adalah politikus PDIP, sekaligus Anggota DPR RI Fraksi PDIP Henry Yosodiningrat.

Kuasa hukum MA, Irfan Fahmi, mengatakan, MA ditangkap di rumahnya pada Kamis 23 Oktober 2014 oleh empat penyidik Mabes Polri berpakaian sipil. Dia dilangsung dibawa ke Mabes Polri, dan dalam waktu 1x24 jam langsung dilakukan penahanan. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya