Publik media sosial membahas HaÂÂÂri Listrik Nasional ke- 69 yang diÂperingati, kemarin. Tweeps berhaÂrap, listrik byar pet berkurang di maÂsa peÂmerintahan Jokowi-JK.
Di jejaring sosial Twitter, acÂcount @nababan_tulus menilai, peÂÂriÂngatan Hari Listrik Nasional beÂÂlum ada efeknya bagi masyaraÂkat. Sebab, hingga saat ini masih baÂÂnyak rakyat Indonesia di daerah terÂpencil belum menikmati faÂsiliÂtas listrik.
“Rakyat belum dapat pelayanan lisÂtrik maksimal. Yang rakyat kecil daÂpat itu lampu mati, dan pembayaÂran bengkak,†kicaunya.
Account @rejajonk bilang, setiap tahun jelang peringatan Hari Listrik NaÂsional pemerintah pasti menaikÂkan tarif listrik.
“Yang cocok itu peringatan hari kenaikkan tarif listrik,†sindirnya.
Account @diary_tere mengataÂkan, umur Hari Listrik sudah menÂcaÂpai 69 tahun. Sayangnya, pelaÂyanan lisÂtrik kepada masyarakat umum maÂsih buruk.
“Pelayanan listrik di daerah perÂbatasan masih kayak zaman kegelaÂpan,†katanya.
Account @budhihandoÂyo34 berÂkeÂÂlakar, Hari Listrik Nasional hanya dijadikan PT PLN sebagai hari unÂtuk mengingatkan masyarakat agar membayar tagihan listrik tepat waktu.
“Hari listrik cuma mengingatkan agar warga tidak menunggak pemÂbaÂyaran, hehe,†ledeknya.
Tweeps @dellov bilang, agar lisÂtrik nasional tidak sering mengalami pemadaman dan PLN tidak rugi, lebih baik listrik dikelola pihak swasta. “PLN dijual saja ke swasta, dariÂpada laporannya rugi melulu,†ucapÂnya.
Tweeps @amelia_dwsr meyaÂyangÂkan, kendati PLN sudah meneÂrapkan sistem voucher, namun peÂmadaman listrik masih saja sering terjadi. “Percuma bayar listrik pakai toÂken, kalau tiap hari mati listrik juÂga,†kicaunya.
Tweeps @reikymainaky berharap, Presiden dan Wakil Presiden JokoÂwi-JK membenahi permasalahan listrik, khususnya di daerah-daerah.
“Coba Pak Jokowi dan menteri baru dateng ke daerah. Pasti kaget melihat banyak wilayah masih gelap gulita,†kicaunya.
Tweeps @haryantierlin berhaÂrap, setelah peringatan hari listrik nasional, pelayanan listrik dari PLN kepada masyarakat semakin memÂbaik.
“Semoga PLN tidak sering padam lagi. Seperti yang dialami di kota kami Probolinggo Jatim. Dua mingÂgu sekali padam,†kicaunya.
Tweeps @bagas_raya optimistis, pemerintahan Jokowi-JK dapat memÂbenahi pengelolaan listrik naÂsional, dari pemerintahan sebelumÂnya yang carut marut.
“Semoga PLN tambah sukses. Apalagi sekarang Menteri ESDM dan BUMN baru lebih meyakinÂkan,†kicaunya.
Tweeps @RakhmanT10 mengaÂjak rakyat Indonesia bersama-sama menghemat listrik, sebagai langkah memperingati hari listrik nasional.
“Yup, sama-sama kita hemat energi,†ajaknya.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menjelaskan, peringaÂtan Hari Listrik Nasional (HLN) ke 69 adalah milik rakyat.
“Hari Listrik Nasional bukan haÂnya milik PLN namun hari kita seÂmua, dimana kita memeringati perisÂtiwa nasionalisasi perusahaan-perÂusahaan listrik yang sebelumnya diÂkuasai penjajah,†katanya.
Nur menjelaskan, Presiden SoeÂkarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen PeÂkerÂjaan Umum dan Tenaga untuk menampung perusahaan-perusahaan listrik tersebut. Saat itu kapasitas pembangkit tenaga lisrik sebesar 157,5 Mega Watt (MW).
Tantangan yang dihadapi sub sektor ketenagalistrikan, menurut Nur, di antaranya adalah menjaga kecukupan pasokan listrik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan terus meningkatkan angka rasio elektrivikasi yang hingga saat ini sudah mencapai 81 persen. Dengan tantangan setiap tahun terdapat miniÂmal 3 juta pelanggan baru yang harus disambung.
Dia melanjutkan, fakta ini menunÂtut kesiapan penyediaan infrastrukÂtur untuk mendukung pertumbuhan konsumsi listrik sebesar 8-9 persen per tahun atau setara dengan peÂnamÂbahan daya listrik sebesar 5.000 meÂgawatt (MW) per tahun.
“Saat ini kapasitas terpasang pemÂbangkit secara nasional telah menÂcapai 49.701 MW, dimana 37.464 MW dimiliki oleh PLN dan sisanya diÂmiliki oleh swasta dan sewa,†tuÂkas Nur. ***