Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengaku bingung mengundang kubu rivalnya Romahurmuziy, Suharso Monoarfa, dan Emron Pangkapi dalam Muktamar ke-VIII 2014.
Pasalnya, kubu Romahurmuziy alias Romy telah menggelar Muktamar tandingan pada 15 Oktober lalu. Dengan membentuk struktur kepengurusan sendiri, Muktamar ini menetapkan Romy sebagai ketua umum.
"Untuk mengundang DPW atau DPC kami undang seperti biasa, tapi untuk mengundang Romy, pak Suharso, dan pak Emron kami bingung mengundang mereka sebagai apa," kata SDA dalam jumpa pers di kantor PPP, Jalan Diponegoro 60, Jakarta, Senin (27/10).
Bagi SDA, tidak mungkin dirinya mengundang Romy dalam pelaksanaan Muktamar ke-VIII 30 Oktober mendatang. Karena secara logika kubu Romy hanya mengakui pelaksanaan Muktamar yang digelar pada 15 Oktober di Surabaya.
"Kalau sebagai ketum kan saya masih ketum," jelasnya.
SDA juga mengajukan syarat bagi kubu Romy jika ingin diundang dalam Muktamar 30 Oktober. Yakni meletakkan jabatan sebagai ketum, dan menyatakan bahwa Muktamar Surabaya tidak sah.
"Kalau hal itu tidak dilakukan saya sangat sangat ragu mereka akan hadir pada Muktamar 30 Oktober. Karena, pandangan mereka Muktamar pada 30 Oktober nanti tidak sah. Kecuali kalau memang ada keajaiban mereka mau datang," imbuhnya.
PPP pimpinan SDA bakal menggelar Muktamar ke-VIII pada 30 Oktober hingga 2 November 2014 mendatang. Muktamar ini diakui oleh Mahkamah Partai dan difasilitasi Majelis Syariah PPP sesuai AD/ART.
[dem]