Berita

malik fadjar/net

Politik

Malik Fadjar: Kabinet Politik, Warga Muhammadiyah Memaklumi Tak Diangkat Jokowi

SENIN, 27 OKTOBER 2014 | 10:25 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Bangunan komposisi kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diumumkan kemarin tidak lepas dari kepentingan politik. Karena tidak ada keterkaitan politik secara langsung itu dinilai menjadi penyebab tidak ada kader Muhammadiyah masuk dalam Kabinet Kerja tersebut.

Demikian disampaikan Ketua PP Muhammadiyah yang juga mantan Menteri Pendidikan Nasional, Abdul Malik Fadjar, saat dihubungi sesaat lalu (Senin, 27/10).

Berikut wawancara selengkapnya.


Apa penilaian Anda terhadap kabinet Jokowi-Jk yang diumumkan kemarin?

Saya pikir ya, tidak terpisahkan dari bangunan politik secara keseluruhan. Artinya, pendukung menjadi bagian penting baik dari profesional maupun dari sisi partai. Bagaimana pun menteri itu jabatan politik. Kalaupun disebut profesional, tidak bisa dipisahkan dari bangunan politik. Itu yang lihat.

Artinya, meski disebut profesional tetap ada hubungan politik dengan Jokowi-JK?

Ya pasti itu. Tidak bisa tidak.

Bagaimana soal Muhammadiyah yang tidak satu pun masuk dalam pemerintahan?

Muhammadiyah tidak secara eksplisit mendukung. Mana ada dari pengurus Muhammadiyah, baik itu PP Muhammadiyah, ortom (organisasi otonom) atau pimpinan amal usaha jadi tim sukses. Kan tidak ada. Jadi bisa dimaklumi. Kalau menyebut orang Muhammadiyah, ada juga yang masuk tapi dari partai.

Biasanya Muhammadiyah masuk dalam kabinet. Sekarang ini tidak, apakah karena tidak ada kader yang kapabel atau memang karena tidak dilirik saja?

Ya kalau dari rasa, kita kan tidak pernah secara eksplisit (mendukung Jokowi-JK). Selalu mengatakan netral. Itu pernyataan resmi ketua umum maupun pernyataan politik PP Muhammadiyah menjelang pileg dan pilpres. Terserah kepada anggota. Kalau ada yang inisiatif 1 atau 2 orang, itu juga inisiatifnya samar-samar. Tidak terang-terangan.

Tapi bukankah sudah sempat mencuat beberapa kader Muhammadiyah bakal diangkat jadi menteri?

Ya sempat mencuat. Bahkan bukan sekadar mencuat, banyak sekali (calon menteri lain, red) yang dipanggil juga nggak jadi.

Banyak warga Muhammadiyah yang kecewa. Apa tanggapan Anda?

Ya, jelas. Tapi mau apalagi. Kita mau nuntut apa? Kecuali punya kwitansi ini loh kami sudah setor kekuatan politik. Kan nggak. Warga Muhammadiyah menurut saya bisa memahami bangunan kabinet sekarang ini. Yang jelas warna politik itu tidak pernah lepas.

Kalau seperti itu, apa sikap Muhammadiyah atas kabinet Jokowi-JK ini?

Tadi malam ada pernyataan (Ketua Umum PP Muhammadiyah) Pak Din (Din Syamsuddin), selamat bekerja.

Apa imbauan Anda kepada pemerintahan Jokowi-JK ini?

Apa yang dipidatokan selama ini menjadi kenyataan. Kemandirian, kedaulatan dan seterusnya bisa terwujud. Kehidupan kan semakin tidak sederhana ke depan. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya