Berita

max lane

Max Lane: Trisakti dan Kapitalisme Bertolak Belakang

SENIN, 27 OKTOBER 2014 | 08:02 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Mengapa Kabinet Kerja? Mengapa bukan Kabinet Trisakti, toh selama masa kampanye ada kesan kuat Presiden Joko Widodo menjadikan Trisakti sebagai merek dagang.

Soal nama yang digunakan Jokowi untuk kabinet berisi 34 menteri yang diumumkan di Istana Negara, kemarin petang (Minggu, 25/10) masih jadi pembicaraan banyak kalangan.

Sejarawan dan indonesianis dari Australia, Max Lane, di laman Facebook-nya pun menyinggung kabinet Jokowi dan ajaran Trisakti.


Tidak secara tegas dia merujuk pada kabinet Jokowi-JK, namun dapat disimpulkan, tulisan singkat penulis buku Unfinished Nation itu hendak memberikan penjelasan mengapa kabinet Jokowi tidak bernama Kabinet Trisakti, dan mengapa komposisinya seperti yang sudah sama diketahui.

“Kubu politik yang didominasi oleh lima partai tertentu dan yang memiliki visi me-manage kapitalisme di Indonesia secara lebih "professional" ya akan memilih pendukung kapitalisme dari kaum manager (swasta dan kampus) dan orang partai pendukungnya sebagai tim kerjanya,” tulis Max Lane.

Sehingga bagi dirinya, “Tidak ada yang mengagetkan,” dan “Memang seperti itu visi dan misinya.”

Lalu bagaimana dengan Trisakti?

Tulis Max Lane lagi, “Trisakti dulu bagian dari perspektif untuk menuju sosialisme, dengan menolak konsep membangun Indonesia melalui jalur kapitalisme.”

Dan karenanya, “Trisakti dan pembangunan jalur kapitalisme adalah bertolak belakang.” [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya