Berita

wiranto/net

Politik

Beathor: Jokowi Bukan Kita…

SABTU, 25 OKTOBER 2014 | 23:31 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kehadiran sejumlah tokoh yang disebut-sebut akan memperkuat kabinet Joko Widodo membuat kalangan relawan dan aktivis PDI Perjuangan kecewa.

Jenderal (purn) Wiranto, Ketua Umum Partai Hanura, salah satu yang dinlai tidak seharusnya diajak dalam pemerintahan Jokowi-JK. Sejauh ini, dalam beberapa versi susunan kabinet yang beredar di tengah masyarakat, nama Wiranto secara konsisten muncul sebagai Menko Polhukam.

“Jokowi bukan kita. Tolak Wiranto di Kabinet Trisakti. Apa Presiden Jokowi tidak malu dengan dunia? Bukankah Wiranto dipecat Gus Dur, kok sekarang dijadikan menteri?” ujar aktivis dan mantan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Bambang Beathor Surjadi.


Wiranto pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan merangkap Panglima ABRI pada pemerintahan terakhir Soeharto. Wiranto bertahan di posisi itu dalam pemerintahan BJ Habibie. Di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, Wiranto naik pangkat menjadi Menko Polhukam. Namun, dia hanya bertahan lima bulan.

Wiranto terdepak dari kabinet Gus Dur pada Februari 2000 dan digantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang sebelumnya adalah menteri pertambangan.

Pada tahun 2004 Wiranto sebagai pemenang Konvensi Golkar mengikuti pemilihan presiden berpasangan dengan Salahuddin Wahid. Pasangan ini kalah di putaran pertama. Setahun kemudian Wiranto keluar dari Golkar dan mendirikan Partai Hanura.

Pada 2009 Wiranto kembali ikut pilpres. Kali ini ia menjadi cawapres mendampingi JK. Pasangan ini juga kalah.

Track record Wiranto yang dua kali mencoba merebut kekuasaan lewat jalan pilpres, menjadi catatan tersendiri bagi Beathor.

“Akankah Wiranto setia pada Presiden Jokowi,”  demikian tanya Beathor yang dikenal sebagai salah seorang murid politik almarhum Taufiq Kiemas ini. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya