Berita

despen ompiusunggu/net

Politik

KPK Harus Proses Calon Menteri Cap Merah dan Kuning

SABTU, 25 OKTOBER 2014 | 18:11 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus segera mengumumkan dan kemudian memproses secara hukum, sejumlah nama calon menteri kabinet Joowi-JK yang terkena cap merah dan kuning.

Merilis terlebih dahulu nama-nama calon menteri yang diduga kuat tersangkut kasus korupsi menjadi sangat penting, guna membangun budaya transparansi dan akuntabilitas publik, sebelum KPK mengambil tindakan hukum berupa penyelidikan maupun penyidikan, atas tindak pidana korupsi dan pencucian uang yang diduga dilakukan para calon menteri yang terkena cap merah dan kuning oleh KPK.

Demikian disampaikan fungsionaris Partai NasDem Despen Ompusunggu dalam perbincangan dengan redaksi. Partai NasDem adalah salah satu partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK.


“KPK harus membuktikan komitmen pemberantasan korupsi, dengan tidak membiarkan sejumlah calon menteri untuk berkeliaran atau berkiprah lagi di berbagai sektor ekonomi dan politik, padahal mereka sejatinya punya keterkaitan dengan kejahatan korupsi. Apalagi Ketua KPK Abraham Samad sudah menegaskan, dalam hitungan bulan mereka bakal jadi tersangka dan ditangkap,” tegas Despen di Jakarta, Sabtu (25/10).

Menurut Despen, sebaiknya KPK mengumumkan seluruh nama calon menteri yang telah diverifikasi, termasuk dengan catatan terkait track record (rekam jejak) masing-masing, untuk meyakinkan dan menjawab pertanyaan publik, apakah pemerintahan Jokowi-JK melalui susunan kabinetnya, benar-benar bebas dan bersih dari para pendosa yang punya keterkaitan dengan kasus korupsi.

"Presiden Jokowi sendiri pun harus komit dengan agenda pemberantasan korupsi, dengan cara mengumumkan nama-nama kabinetnya, disertai rekam jejak, agar terang benderang, apakah para menteri memiliki integritas moral tinggi, bukan sekedar hasil transaksi dan politik balas budi," ungkap mantan Direktur Eksekutif Komite Perlindungan Wartawan Indonesia (KPWI) ini. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya