Berita

Sri Adiningsih/net

Jokowi, Haluan Pikir Sri Adiningsih Sangat Neolib!

KAMIS, 23 OKTOBER 2014 | 21:51 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Kabar bahwa ekonom keturunan Mafia Berkeley batal diangkat jadi Menko Perekonomian kabinet Jokowi-JK disambut gembira banyak kalangan, terutama pendukung Jokowi yang selama ini dikenal gigih memperjuangkan ekonomi kerakyatan. Diantara nama-nama yang tak jadi dipilih tersebut adalah Sri Mulyani, Darmin Nasution, Chatib Basri, dan Kuntoro Mangkusubroto

Namun, belum sempat mengharu-biru, kegembiraan ini harus kembali mati. Belakangan santer disebut-sebut nama Sri Adiningsih yang akan diangkat jadi Menko Perekonomian. Sri Adiningsih adalah ekonom asal UGM yang juga teman sekolah Jokowi di Solo dulu.

Peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP) Gede Sandra menilai figur Sri Adiningsih tak ada bedanya dengan ekonom yang tak jadi dipilih sebelumnya karena dia juga ekonom yang berhaluan neoliberal.


"Pak Jokowi harus berhati-hati terhadap Sri Adiningsih. Meskipun berasal dari UGM yang terkenal sebagai kampus kerakyatan, namun haluan pikirnya sangat neoliberal seperti layaknya ekonom mafia berkeley lainnya. Dalam banyak kesempatan di berbagai seminar, dia tanpa malu-malu memuja pasar bebas," kata Gede Sandra kepada sesaat lalu (Kamis, 23/10).

Lebih dari itu, katanya, pada saat proses amandemen UUD 1945 di BP MPR tahun 2001, Sri Adiningsih masuk barisan ekonom yang mendukung dilakukannya amandemen terhadap Pasal 33 UUD 1945 bersama empat ekonom lainnya yaitu Sri Mulyani, Syahrir, Didik Rachbini, dan Bambang Sudibyo. Sedangkan dua ekonom senior Prof Mubyarto dan Dawam Rahardjo saat itu berada dalam posisi berseberangan dengan mereka. Bahkan saat itu Prof Mubyarto sampai melakukan aksi walkout untuk menunjukkan dirinya tegas menolak amandemen pasal ekonomi dalam Konstitusi.

Saat itu Sri Adiningsih dan para ekonom neoliberal berhasil memasukkan ayat (4) Pasal 33 UUD 1945 yang mencantumkan tentang asas efisiensi yang bernuansa liberalisme. Keberadaan ayat ini lah menegasikan ayat-ayat sebelumnya yang bernuansa kerakyatan di Pasal 33.

"Saya berharap kedekatan secara almamater dengan Sri Adiningsih tidak membutakan Jokowi dari fakta bahwa dia adalah ekonom neoliberal yang membahayakan bagi terlaksanannya Trisakti," pungkas Gede yang juga lulusan magister ilmu ekonomi UI.[dem] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya