Berita

artha meris simbolon

Hukum

Pakar: Suara dalam Sadapan KPK Benar Milik Artha Meris Simbolon

KAMIS, 23 OKTOBER 2014 | 17:44 WIB | LAPORAN:

Ketua Digital Forensic Analyst Team Puslabfor Mabes Polri, AKBP Muhammad Nuh Al-Azhar, meyakini suara perempuan dalam perbincangan sadapan yang dimiliki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah benar suara Presiden Direktur (Presdir) Kaltim Parna Industri (KPI) dan suara Deviardi.

Kepastian itu didapat setelah melalui serangkaian proses analisa dan pemeriksaan barang bukti suara berbentuk digital. Adapun Meris dalam banyak kesempatan selalu membantah suara dalam rekaman tersebut bukanlah dia.

"Dari hasil analisis sampel yang kita terima suaranya identik," kata Nuh saat dihadirkan sebagai ahli dalam sidang Artha Meris di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (23/10).


Selain sampel suara Artha Meris dan Deviardi, kata Nuh, dia juga mendapatkan perintah untuk melakukan analisa terhadap sampel suara mantan kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Deviardi, pejabat SKK Migas Gerhard Marten Rumeser, serta ayah Meris, marihad Simbolon. Dia mengukur kesamaan suara itu dari komponen performa, bandwith (rentang), dan pitch.

Nah, dari analisa suara itu dilakukan dengan cara membandingkan suara tiap kata. Sebab, menurutnya, dalam Standar Operasi Prosedur memang diharuskan memerika kemiripan minimal 20 kata, supaya bisa diambil kesimpulan identik.

"20 kata itu kita mengikuti prosedur FBI. Dari hasil analisa, kita dapatkan 20 kata yang memiliki kemiripan secara audio dan teknis," terang pria lulusan kampus Inggris dan India itu.

Selebihnya, dia mengatakan ada dua cara untuk mengidentifikasi sidik suara (voiceprint) seseorang dalam rekaman sadapan. Pertama adalah dengan analisa algoritma dan kedua dibantu dengan alat bantu berupa perangkat lunak.

Meris sendiri tak mau menanggapi keterangan yang disampaikan oleh Nuh. Dia menyatakan akan menanggapinya dalam nota pembelaan alias pledoi-nya.

Mendengar kesaksian itu, Meris tidak mengajukan pertanyaan. Dia hanya mau menanggapi kesaksian Nuh dalam nota pembelaan (pledoi). [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya