Berita

Dunia

TEORI KONSPIRASI

Virus Ebola Senjata Biologi Buatan Amerika?

RABU, 22 OKTOBER 2014 | 13:15 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kekhawatiran dan ketakutan massal terhadap penyebaran virus Ebola yang mematikan di saat bersamaan mulai memunculkan berbagai teori konspirasi yang mungkin ada di baliknya.

Termasuk, dugaan bahwa virus Ebola yang menyebar di sejumlah negara di pantai barat Afrika itu diciptakan Amerika Serikat untuk menghabisi populasi di kawasan kaya mineral itu.

Alan Feuer, seorang penulis New York Times, dalam edisi Sunday Review mengutip sebuah artikel dari Daily Observer yang terbit di Liberia. Si penulis artikel menduga, virus Ebola adalah senjata biologi buatan AS.


Feuer juga mengutip kecurigaan bahwa Pusat Pencegahan dan Kontrol  Penyakit AS juga mematenkan virus itu untuk mendapatkan keuntungan dari vaksin anti Ebola.

Juga disebutkan, dari sudut pandang teori Tata Dunia Baru, penyebaran virus mematikan Ebola adalah prakondisi yang dibutuhkan untuk menciptakan tatanan baru dunia yang totalitarian. Virus Ebola akan disusul hukum militer.

Artikel Feuer juga menyitir komentator politik konservatif seperti Rush Limbaugh dan Laura Ingraham yang mengatakan bahwa Obama mengirimkan bantuan ke Afrika dan meletakkan Amerika pada tebing risiko karena rasa bersalah atas penjajahan dan perbudakaan yang terjadi di masa lalu terhadap orang-orang Afrika.

Penyanyi kulit hitam Chris Brown juga punya pikiran mengenai konspirasi di balik virus Ebola. Dalam salah satu kicauannya di twitter, dia mengatakan dirinya tidak tahu pasti mengenai keberadaan Ebola. Tetapi kelihatannya virus Ebola ini seperti alat untuk mengontrol populasi dunia.

Feuer juga mengutip pendapat Prof. Michael Barkun dari Syracuse University, yang mengatakan bahwa teori konspirasi  tidak efektif dan bukan alat ukur yang  akurat. Melainkan, sambungnya, ekspresi dari kekhawatiran.

Senada dengan itu. Prof. Mark Fenster dari Levin College of Law,  University of Florida, mengatakan bahwa teori konspirasi bukan hal yang buruk. Teori konspirasi, demikian Fenster adalah salah satu cara untuk menyampaikan cerita dan menjelaskan siapa yang menyampaikan cerita. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya