Berita

Politik

Meski Normatif, Pidato Jokowi Memberi Optimisme

SENIN, 20 OKTOBER 2014 | 22:28 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Pidato pertama Joko Widodo setelah dilantik sebagai presiden di gedung MPR sangat normatif dan tidak detail mengulas problem bangsa serta solusinya. Meski begitu, pidato Jokowi yang berlangsung kurang lebih selama 12 menit itu tetapi memberi optimisme.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Indonesia Human Right Comitee and Social Justice (IHCS), Ridwan Darmawan, saat berbincang dengan (Senin, 20/10).

Hal-hal normatif yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya antara lain mengajak seluruh komponen bangsa untuk menyatukan tangan dan hati, bersatu dan gotong royong untuk mewujudkan kemandirian ekonomi, kedaulatan politik dan berkepribadian dalam kebudayaan sebagaimana gagasan  Trisakti Bung Karno.


Selain itu, Jokowi juga mengajak seluruh rakyat dari nelayan sampe pengusaha untuk bekerja dan bekerja. Hal lain yang disampaikan Jokowi adalah ucapan terimakasih kepada perwakilan negara asing dan menyampaikan tentang agendanya untuk mewujudkan poros maritim dunia dan menegaskan posisi politik luar negeri Indonesia yang akan terus berpegang teguh pada konsep politik luar negeri bebas dan aktif.

"Pidato Jokowi tidak cukup detail untuk menggambarkan problem ekonomi, tantangan ekonomi dan agenda ekonomi pemerintahannya, tetapi memberikan optimisme karena mengesankan momentum persatuan seluruh elit politik Indonesia yang pernah bersebrangan di momentum pelantikan Jokowi-JK menjadi Presiden dan wakil Presiden," kata Ridwan.

"Tentu saja ini modal politik penting yang harus dijaga dan dimanfaatkan Jokowi-JK dalam menjalankan pemerintahan baru," sambung dia.

Namun, kata dia, jika Jokowi-JK gagal menjaga dan tidak memanfaatkan modal politik awal ini maka pemerintahan keduanya akan berjalan tidak efektif.

"Semoga Jokowi-JK mampu mengelola modal politik awal di momentum pelantikan ini," pungkas Ridwan.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya