Berita

erwin usman/net

Politik

Jokowi, Pilihlah Menteri ESDM yang Merdeka dari Kepentingan Asing!

SENIN, 20 OKTOBER 2014 | 01:52 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berencana mengumumkan susunan kabinetnya sehari setelah pelantikan. Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energi Studies (IMES) Erwin Usman berharap khusus untuk menteri ESDM, Jokowi mengangkat orang yang merdeka dari kepentingan modal asing dan berani menegakkan Konstitusi dalam tata kelola ESDM kita.

"Jangan mengangkat orang-orang yang pernah duduk sebagai menteri maupun pejabat birokrasi di ESDM, Pertamina, BP Migas, SKK Migas, Petral dan BUMN sektor ESDM. Ini penting untuk memutus rantai sindikasi mafia migas," ujar dia dalam pesan elektroniknya kepada (Minggu, 19/10).
 
Tidak melibatkan aktor birokrasi lama dan bagian dari sistem tata kelola ESDM yang saat ini amburadul dan berwatak neolib merupakan langkah penting yang harus dilakukan dalam rangka mewujudkan kedaulatan migas nasional. Diantara orang lama yang tidak layak menjabat menteri ESDM, sebut Erwin, adalah Kuntoro Mangkusubroto, Purnomo Yusgiantoro, Raden Priyono, R Sukhyar, Karen Agustiawan, Ari Sumarno, Sugiharto, Hanung Budya, Iwan Ratman, dan Hari Karyuliarto.


Selain itu, penting juga bagi Jokowi mengangkat menteri ESDM bukan dari CEO korporasi migas atau tambang asing. Sebab melalui tangan-tangan mereka penguasaan modal asing di sektor ESDM, baik dalam seven sisters, kontrak karya maupun PKP2B, telah menyebabkan kedaulatan negara atas sumber daya alam hilang, ketergantungan pada modal asing, penghancuran lingkungan hidup yang masif, kekerasan dan pelanggaran HAM, serta tiadanya blue print pengembangan ESDM yang bisa jadi jembatan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.

Diantara orang-orang yang tidak layak tersebut adalah CEO Sheel Indonesia, Darwin Silalahi, Taslim Z Yunus, maupun Presiden IPA, CEO Medco dan juga mantan BP-VICO, Lukman Mahfoedz.

"Tentu keberanian mereka menghadapi mafia migas sangat diragukan," kata Erwin.

Sebaliknya Jokowi harus menempatkan figur yang punya skema tegas memberantas mafia migas sebagai menteri ESDM. Selain itu, figur tersebut juga harus mampu menegakkan Pasal 33 UUD 1945 dalam tata kelola migas nasional, menjadikan migas untuk kemakmuran rakyat, serta berani vis a vis dengan kelompok yang gemar mendorong liberalisasi sektor migas, seperti yang terjadi saat ini. Meski demikian, Erwin enggan menyebut siapa sosok yang memiliki kriteria-kriteria ini.

"Jokowi tentu dapat memilih kandidat yang tepat, dari sekian daftar yang tersedia," pungkasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya