Berita

Dunia

Konfederasi adalah Model Terbaik untuk Menyatukan Korea

MINGGU, 19 OKTOBER 2014 | 14:02 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Sistem yang paling baik untuk mempersatukan kembali Korea Utara dan Korea Selatan adalah konfederasi. Di dalam sistem yang longgar ini, Korea Utara dan Korea Selatan bisa tetap memiliki sistem politik dan sistem ekonomi seperti saat ini. Namun kedua negara diwakilkan oleh pemerintahan bersama ketika berinteraksi dengan negara lain.

Demikian antara lain yang dibicarakan dua ketua Komite Solidaritas untuk Reunifikasi Damai Korea, Rachmawati Soekarnoputri dari Indonesia dan Peter Woods dari Australia dalam pertemuan di kediaman Rachmawati di Jalan Jati Padang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu petang (18/10).

Peter Woods yang sedang mengunjungi Indonesia telah bertemu dengan Duta Besar Republik Demokratik Rakyat Korea hari Kamis lalu (16/10). Pertemuan di kediaman Rachmawati juga dihadiri salah seorang Deputi Sekretaris Komite Solidaritas untuk Reunifikasi Damai Korea, Teguh Santosa.


Peter Woods menjelaskan bahwa Konfederasi Korea sebenarnya bukan gagasan baru, melainkan sudah dibicarakan pada era 1970an. Pada 4 Juli 1972, Korea Utara dan Korea Selatan membuat kesepakatan bersama yang antara lain menyebutkan penyatuan kedua Korea yang dipisahkan oleh penjajahan Rusia dan Jepang sejak awal abad ke-20 itu dilakukan dengan cara-cara yang damai.

Setelah sekian lama berlalu, baru pada tanggal 15 Juni 2000, Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-il menandatangani kesepakatan yang antara lain menegaskan bahwa reunifikasi akan dilakukan secara independen melalui upaya bersama yang melibatkan rakyat Korea sebagai tuan dari negeri itu.

Di poin kedua Deklarasi 15 Juni yang ditandatangani di Pyongyang itu disebutkan bahwa ada kesamaan elemen dari konsep konfederasi yang ditawarkan Korea Selatan dan konsep  federasi longgar yang ditawarkan Korea Utara.

Peter Woods menjelaskan dirinya pernah bertemu dengan Kim Dae-jung di Gedung Biru, kantor kepresidenan Korea Selatan, di tahun 2000, tak lama setelah Kim Dae-jung menandatangani Deklarasi 15 Juni itu. Dari pertemuan itu ia mendapat kesan kuat bahwa Kim Dae-jung sangat serius dengan reunifikasi Korea.

Setelah bertemu Kim Dae-jung itulah Peter Woods semakin bersemangat mempromosikan reunifikasi kedua Korea dengan damai.

“Reunifikasi Korea harus diputuskan oleh rakyat Korea baik yang berada di Semenanjung Korea maupun yang tinggal di luar negeri. Sementara kita sebagai bagian dari dunia memberikan dukungan terhadap reunifikasi ini,” demikian Peter Woods.

Dia menegaskan bahwa Komite Solidaritas untuk Reunifikasi Damai Korea mempromosikan gagasan penyatuan kembali Korea kepada masyarakat dunia. [dem]   

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya