Menjelang datangnya musim penghujan, warga pemilik lahan di areal persawahan Cimaung Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mulai memperbaiki tanggul Sungai Krinjing. Pasalnya, hampir tiap tahun tanggul sungai ini jebol dan merusak tanaman warga.
"Kalau tidak diperbaiki, tanggul yang sudah lemah akan jebol. Makanya kami segera memperbaiki sebelum musim hujan datang," ungkap Sutarman (53), salah satu pemilik lahan.
Sutarman mengatakan perbaikan dilakukan di delapan titik rawan. Tiap titik diperbaiki oleh pemilik lahan sekitar tanggul rawan tersebut.
"Jadi semuanya dilakukan secara swadaya," ujarnya.
Warga memperbaiki tanggul dengan cara menguruk tanggul rawan dengan karung berisi tanah dan pasir. Tumpukan karung ini kemudian diperkuat dengan patok bambu. Bambu yang dipakai adalah bambu ampel balung yang bisa tumbuh meskipun dijadikan sebagai patok.
"Jadi nanti titik rawan itu akan kuat seiring tumbuhnya bambu ampel balung," jelasnya.
Banjir kerap terjadi akibat jebolnya Sungai Krinjing. Terbaru, pada 2012 lalu tanggul jebol menyebabkan lebih dari 70 hektar tanaman padi rusak. Dari jumlah tersebut, 20 hektar diantaranya tidak bisa diselamatkan.
"Waktu itu kami terpaksa menanam ulang tanaman yang rusak," katanya.
Selain merusak areal pertanian, banjir besar yang terjadi saat itu juga meruntuhkan jembatan dan merusak beberapa bronjong penguat di sejumlah area pemukiman.
[wid]