Berita

joko widodo/net

Jangan Sampai Pesta Rakyat Malah Mengganggu Rakyat yang Tidak Ikut Pesta

MINGGU, 19 OKTOBER 2014 | 07:39 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pesta rakyat yang akan dilaksanakan para pendukung dan simpatisan Jokowi-JK dinilai tidak esensial. Ada kesa kuat pesta itu dikhususkan bagi mereka yang menjadi pendukung dan simpatisan Jokowi-JK saja. Dengan begitu, Jokowi-JK juga terkesan hanya milik sekelompok orang. Padahal, Jokowi-JK dilantik sebagai presiden dan wakil presiden semua rakyat.

“Kalau pesta rakyat dilakukan sesaat setelah diumumkan sebagai pemenang, saya kira itu wajar. Karena memang waktu itu Jokowi-JK baru memenangi kontestasi demokrasi. Sekarang, momentum itu sudah berakhir. Yang ditunggu orang sekarang adalah kerja dan karya nyata,” ujar anggota Fraksi PAN di DPR RI, Saleh P. Daulay.

Selain itu, pesta rakyat itu bisa dimaknai beragam. Mungkin saja penggagasnya memaknai agar Jokowi lebih dekat dengan rakyat. Tapi bagi yang lain, justru pesta rakyat itu malah tidak sensitif terhadap kesusahan rakyat. Pasalnya, pesta yang dibuat atas nama rakyat itu pasti menghabiskan anggaran besar. Mengapa anggarannya tidak digunakan untuk menyelesaikan urusan konkret rakyat.


"Kalau saja uangnya diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang baru saja masuk kuliah, saya kira bisa untuk membiayai kuliah ratusan orang sampai selesai. Hasilnya konkret, mencerdaskan kehidupan rakyat. Mereka yang dibiayai tentu akan mengabdi untuk kepentingan rakyat. Itu justru lebih esensial jika dinamakan sebagai pesta rakyat,” Saleh mencontohkan.

Pendukung Jokowi-JK, diharapkan agar tidak berlebihan dalam merayakan pelantikan Jokowi-JK. Ketertiban dan keamanan harus tetap diutamakan. Jangan sampai pesta rakyat itu justru mengganggu sebagian rakyat lain yang tidak ikut merayakan.

"Para pendukung dan simpatisan Jokowi-JK harus memahami bahwa kemenangan yang perlu dirayakan adalah jika semua janji Jokowi-JK pada saat kampanye bisa direalisasikan. Program-program pengentasan kemiskinan, kebodohan, dan penyediaan lapangan pekerjaan jauh lebih penting dibandingkan pesta dengan menampilkan musisi-musisi papan atas. Perlu diingat, ada ratusan juta rakyat Indonesia lain yang ada di luar Jakarta yang perlu mendapat sentuhan dan perhatian,” demikian Saleh menguraikan. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya