Berita

Bandara Soetta/net

Hukum

Dirut AP II Evaluasi Ulang Proyek PKJL Bandara Soetta

JUMAT, 17 OKTOBER 2014 | 07:20 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Tri Sunokoturun membentuk tim khusus untuk mengawasi pelaksanaan dan melakukan evaluasi ulang proyek peningkatan kapasitas dan jaringan listrik (PJKL) di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Jakarta. Proyek PJKL ditengarai terjadi kecurangan.

Aktivis Gerakan Anti Manipulasi (Geram) BUMN, Afrasian Islamy mengatakan, ada indikasi kecurangan dan persekongkolan oknum-oknum tertentu pihak AP II dengan salah satu peserta lelang dalam menetapkan pemenang. Hal tersebut terlihat dengan adanya indikasi team independen dan oknum panitia lelang yang bermain.

Team ahli independen yang direkrut oleh pihak AP II dalam setiap pelaksanaan proyek lelang pengadaan barang dan jasa mempunyai pengaruh yang sangat besar. Karena tidak pernah diganti dalam setiap ada pelaksanaan lelang di lingkungan AP II. Artinya, team ahli independen berpotensi besar menentukan siapa pemenang setiap proyek dengan dalih keahliannya.


"Bandara merupakan obyek vital karena menyangkut keamanan dan keselamatan jiwa manusia. Dalam pelaksanaan proyek listrik bandara tentunya harus berjalan baik. Apabila melanggar aturan, maka akan berakibat fatal bagi keselamatan manusia," kata Afrasian di Jakarta kemarin (16/10).

Afrasian menambahkan karena ini menyangkut kemanusiaan dan perhatian dunia internasional sebaiknya pihak bandara melakukan evaluasi ulang mengenai pelaksanaan proyek PKJL. Boleh saja proyek ini dilanjutkan tetapi dengan catatan harus ada up-grade semua instalasi kelistrikan.

Kepala Biro Hukum AP II, Jaya Tahoma Sirait mengungkapkan, setelah ramai menjadi perhatian publik, proyek PKJL menjadi perhatian serius bagi Dirut AP II. Bahkan dirut sengaja membentuk team khusus untuk mengawasi pelaksanaan proyek PKJL. Memang nilainya sangat besar hampir Rp 1 triliun, apabila ditemukan indikasi ada persekongkolan dan tidak berjalan sesuai dengan aturan, Dirut akan melakukan evaluasi dan membentuk tim independen.

Sementara itu, Head of Auction PT AP II, Agus Haryadi terlihat gamang dalam menentukan kebijakan. Dia mengungkapkan saat ini sampul dua telah dibuka, tetapi pihaknya belum menentukan siapa pemenang. Seharusnya penetapan pemenang sudah putuskan, tetapi untuk sementara penetapan pemenang ditunda karena alasan evaluasi. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya