Berita

roby arya barata/net

Hukum

KPK Masih Lemah karena Kerjanya Cuma Sibuk Menangkapi Orang

JUMAT, 17 OKTOBER 2014 | 02:35 WIB | LAPORAN:

Ada yang salah dengan sistem kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga itu masih sangat lemah dalam hal pencegahan.

Tak sulit untuk membuktikannya. Contoh rilnya, masih banyak menteri atau pejabat setingkat Gubernur, Wali Kota atau Bupati, yang ditangkap karena melakukan tindak pidana korupsi (Tipikor).

"Kalau saya ditakdirkan jadi pimpinan KPK, saya tidak ingin mengedepankan penangkapan orang. Kasihan dia punya keluarga, anak dan istri. Tapi bukan berarti bahwa saya tidak berani menangkap koruptor, tapi lebih baik tidak ada lagi yang ditangkap karena sistemnya sudah berintegritas," terang calon pimpinan alias capim KPK, Roby Arya Brata, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (16/10).


Pernyataan itu dilontarkan Roby saat ditanyakan soal apa saja yang akan dia lakukan nanti jika berhasil mengalahkan rival tunggalnya dalam bursa calon pimpinan KPK, Busyro Muqoddas. Dia menekankan pada pembangunan sistem. Kata dia, sebuah sistem yang integritasnya rusak tak akan menghasilkan apa-apa.

"Karena begini jika suatu sistem itu tidak diperbaiki integritasnya maka kita menangkap orang, lalu nanti yang menggantikannya juga bisa tertangkap lagi. Kasihan kalau seperti itu," sambung analis Hukum Internasional dan Kebijakan Sekretariat Kabinet RI itu.

"Istilahnya kalau sekarang itu, orang seperti malaikat masuk sistem bisa menjadi setan. Nah, saya pinginnya orang yang ibarat itu setan masuk ke sistem itu bisa jadi malaikat. Jadi sistemnya yang bagus," ucapnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya