Berita

Hukum

Eks Bos SKK Migas Beberkan Praktik Lobi-lobi Marihad Simbolon

KAMIS, 16 OKTOBER 2014 | 21:21 WIB | LAPORAN:

Presiden Komisaris PT Kaltim Parna Industri (KPI) Marihad Simbolon pernah mendatangi kantor Rudi Rubiandi sewaktu masih menjabat sebagai Kepala SKK Migas.

Dia datang untuk melobi Rudi supaya bisa menyelamatkan perusahaannya yang terancam gulung tikar bila harga formula gas tak diturunkan.

"Marihad datang ke kantor saya, sekitar lima menit saja, mengeluh masalah PT KPI akan gulung tikar kalau harga gas tetap seperti ini," kata Rudi saat bersaksi dalam sidang terdakwa Artha Meris Simbolon di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (16/10) petang.


Rudi tak diam saja. Dia lalu memerintahkan amak buahnya, Popi Ahmad Nasfis untuk mengecek kesenjangan harga yang dikeluhkan oleh Marihad Simbolon. Saat itu, harga jual amoniak dari Total kepada perusahaan lain, termasuk KPI di Kalimantan Timur harga USD 12. Sedangkan, harga untuk saingan mereka yakni PT Kaltim Pasific Amoniak, bisa membeli dengan harga USD 5. Dengan itu Marihad mengeluh pada Rudi.

"Marihad mau dinegosiasikan dengan penjualnya. Karena gasnya dari Total. Setelah itu dilakukan negosiasi," terangnya.

Ternyata, lanjut Rudi, untuk perusahaan PT KPA sudah dinaikkan, namun PT KPI belum mendapat kenaikan. "Mestinya selesai negosiasi Maret 2013, tapi April belum selesai," kata Rudi.

Selain itu, Rudi juga beberkan pernah diajak Marihad bermain golf di lapangan golf Gunung Geulis. Di sela-sela kegiatan itu, lanjut dia, Marihad kembali mengulangi permintaannya kepada Rudi.

"Marihad pernah mengajukan permohonan ke BP Migas ingin membangun perusahaan gas di Jawa Timur," tandas terpidana suap SKK Migas itu. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya