Berita

Abdullah Azwar Anas/net

Nusantara

Banyuwangi Berhasil Revisi Perjanjian Hibah Saham

SELASA, 14 OKTOBER 2014 | 21:15 WIB | LAPORAN:

. Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas berupaya mengoptimalkan sektor ekonomi berbasis pariwisata agar tidak hanya mengandalkan industri ekstraktif berbasis sumberdaya alam.

Azwar mengakui sistem tersebut sempat mendapat pandangan negatif dari beberapa pihak.

"Awalnya langkah kita sempat dipandang sinis. Tapi kita komitmen sampai berhasil merevisi isi perjanjian hibah saham menjadi hibah saham non-dilusi. Daerah tidak boleh menyerah meskipun saat ini Undang-undang Minerba yang ada belum memihak," ujarnya dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa malam (14/10).


Menurut Anas, pengelolaan sektor tambang di Indonesia memang belum berpihak kepada daerah. Royalti tambang yang diberikan sangat rendah, sehingga dampak tambang bagi kesejahteraan rakyat sangat minim. Banyuwangi pun merintis usaha untuk mendapatkan saham cuma-cuma alias golden share. Sejumlah lembaga konsultan juga dilibatkan, diantaranya Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Golden share ini perjuangan kita. Setelah negosiasi yang cukup alot sekarang Banyuwangi berhasil memperoleh golden share 10 persen non-dilusi," tandasnya.

Kelak, keuntungan dari kepemilikan saham tersebut akan langsung masuk ke daerah melalui APBD. "Saya sengaja tidak bikin BUMD untuk menutup celah penyimpangan, juga agar kelak saham pemerintah daerah tidak terdilusi," kata dia.

Untuk menjamin transparansi, tambah dia, sudah ada regulasi yang mengontrolnya.

"Jadi golden share ini tidak akan terusik siapapun bupati Banyuwangi setelah saya. Benar-benar untuk Banyuwangi. Kalau saya berpikir untuk diri saya sendiri, tentu saya tidak akan ngotot minta saham 10 persen untuk pemerintah daerah. Dengan dana dari keuntungan berdasarkan saham yang dimiliki pemda, pembangunan Banyuwangi bisa makin kencang, bisa menyekolahkan anak-anak sampai doktor ke luar negeri, Puskesmas-Puskesmas makin modern dan sebagainya," tandas Anas. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya