Berita

Hukum

Dalam Kasus Bonaran, KPK Seperti Tidak Berjalan pada Relnya

SELASA, 14 OKTOBER 2014 | 00:36 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus berjalan pada jalurnya dalam melakukan pemberantasan korupsi. Jangan sampai terjadi abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan pimpinan KPK.

"KPK harus on the track," tegas Direktur Observer Indonesia, Aldrin Situmeang, dalam keterangan persnya, Senin (13/10).

Penyalahgunaan wewenang yang dimaksudnya punya contoh kasus. Misalnya, ada pada kasus dugaan suap Pilkada Kabupaten Tapanuli Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang menjerat Bupati Tapanuli Tengah, Raja Bonaran Situmeang. Aldrin melihat, proses hukum Bonaran dari penetapan status tersangka sampai proses penahanan berjalan sangat cepat, tapi di satu sisi tersangka besar pada kasus lain seperti Sutan Bhatoegana dan Jero Wacik sampai sekarang juga belum ditahan.


"KPK sepertinya ingin mencari-cari kesalahan Bonaran," kritik dia.

Menurutnya, secara tidak langsung hal itu menunjukkan bahwa pimpinan KPK juga memiliki kepentingan-kepentingan tertentu. Apalagi, apa yang dikatakan Bonaran bahwa Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) merupakan salah satu kuasa hukum dari lawan Bonaran di Mahkamah Konstitusi saat berperkara sengketa Pilkada Tapteng, adalah benar adanya.

"Di sisi lain, saudara BW juga salah satu pengacara dari lembaga Lembaga Penjamin Simpanan pada kasus korupsi skandal Bank Century. Kaitannya, KPK sampai saat ini tidak bisa menuntaskan kasus korupsi yang lebih besar dari kasus Bonaran, yakni skandal Bank Century," terangnya.

Lanjut dia, hal ini menunjukkan bahwa KPK seakan bekerja melihat kepentingan golongan dibanding kepentingan rakyat dalam penegakan hukum secara adil. Makanya, dikhawatirkan kinerja KPK lebih pada mencari kesalahan orang. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya