Berita

kri dewa ruci

Pertahanan

KRI Dewa Ruci Masih Laik Melaut dengan Gagah

MINGGU, 12 OKTOBER 2014 | 08:58 WIB | LAPORAN:

. Siapa yang tidak kenal dengan salah satu kapal kebanggan TNI-AL, KRI Dewaruci yang merupakan kapal latih bertiang tinggi yang diperuntukan bagi taruna atau kadet Akademi Angkatan Laut. Kapal ini berbasis di Surabaya dan merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Nama kapal ini diambil dari nama dewa dalam kisah pewayangan Jawa, yaitu Dewa Ruci.

Kapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini dibangun di H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman seperti yang tertera di Plakat yang menempel di salah satu tiang utamanya dengan tulisan HC STOLCKENSOHN SCHIFFSWER (shipyard) MASCHINENFABRIK (engineering works) HAMBURG-(district) STEINWERDER SCHIFF (ship) No. 811 BAUJAHR (year of construction) 1953.

Sejatinya pembuatan kapal ini dimulai pada tahun 1932, namun terhenti karena pada saat Perang Dunia II galangan kapal pembuatnya rusak parah. Kapal tersebut akhirnya selesai dibuat pada tahun 1952 dan diresmikan pada tanggal 24 Januari tahun 1953  dan diluncurkan pada tanggal 09 juli 1953 untuk berlayar menuju Indonesia.

Pada tanggal 1 oktober 1953, KRI Dewaruci dibawah pimpinan Kapten A.F. Hottendorf Roosenow memasuki Pangkalan Utama TNI AL di Ujung Surabaya dan selanjutnya ditetapkan oleh Panglima Angkatan Laut RI (ALRI), Laksamana Madya RE. Martadinata masuk ke dalam jajaran Armada ALRI dan dijadikan kapal latih Taruna Angkatan Laut dengan nama KRI Dewa Ruci.

Kapal ini merupakan salah satu kapal latih TNI AL yang penggerak utamanya adalah layar, sedangkan penggerak tambahan lainnya adalah satu mesin diesel 986 PK sebagai alat gerak dengan satu propeler berdaun 4 yang memiliki kecepatan penuh 10,5 knot, sementara itu bila menggunakan 16 layar mampu mencapai 9 knot.

KRI Dewa Ruci telah menghasilkan ribuan pelaut yang handal, karena setiap tahunnya para kadet Akademi Angkatan Laut selalu berlayar dengan KRI Dewaruci ke berbagai penjuru dunia dalam rangka latihan pelayaran bintang atau disebut Kartika Jala Krida. KRI Dewaruci juga sering mengikuti lomba kapal layar di berbagai belahan dunia. Dan kapal ini juga memiliki marching band sendiri, yaitu marching band taruna Akademi Angkatan Laut yaitu Gita Jala Taruna yang selalu tampil memukau disetiap kota yang dikunjungi.

Kapal ini memiliki 3 tiang utama yaitu tiang Bima, Yudhistira dan Arjuna serta memiliki 16 layar yang selalu digunakan dalam setiap perjalanannya mengarungi samudra dan pernah mengalami beberapa kali patah tiang akibat diterjang badai dan topan di sejumlah perairan.

Saat ini Markas Besar TNI Angkatan Laut tengah menanti kapal layar baru dari galangan kapal internasional Spanyol yang menurut rencana selesai dibuat tahun 2014 ini yang diproyeksikan sebagai pengganti kapal latih KRI Dewaruci. Kapal layar baru nanti ukurannya akan lebih besar sehingga mampu menampung lebih banyak kadet taruna Akademi TNI-AL.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya