Berita

net

Hukum

Jerat Petinggi SKK Migas Pintu Masuk KPK Bongkar Mafia

SABTU, 11 OKTOBER 2014 | 04:38 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak membongkar kasus korupsi di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Bumi dan Gas (SKK Migas) yang diduga melibatkan sejumlah petingginya. Pasalnya, keterlibatan mereka jadi bagian mafia migas disinyalir terafiliasi dengan sejumlah politikus Senayan, termasuk di Komisi VII DPR.

Koordinator Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan, mafia migas mencuat pasca terbongkarnya suap kepada mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Dari situ, perlahan mafia di tataran SKK Migas terungkap. Bahkan, ada dugaan keterlibatan sejumlah politisi.

"Itu perlu ditelusuri oleh KPK. Kalau sudah bermain, diduga ada korupsi. Ini tugas KPK untuk mengungkap permainan antara SKK Migas dengan DPR," katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (11/10).


Dalam kasus korupsi di SKK Migas, sejumlah petinggi disebut terlibat. Salah satunya Deputi Pengendalian Komersil SKK Migas Widhyawan Prawiraatmadja. Keterlibatan petinggi SKK Migas mulai dari pemberian rekomendasi seperti penurunan harga formula gas, hingga kongkalikong penentuan pemenang tender.

Bahkan, seiring perkembangan penyidikan KPK, terungkap andil sejumlah legislator yang mengintervensi SKK Migas dalam menentukan pemenang tender. Praktik kotor itu tak cuma-cuma, sebab ditenggarai terjadi praktik suap.

"Ke DPR diperlebar boleh. Karena DPR bukan hanya mempergunakan hak pengawasan mereka, tapi mereka juga bermain untuk mengejar fee," beber Uchok.

Beberapa perusahaan yang diduga menyuap petinggi SKK Migas diantaranya PT Kernel Oil Pte Ltd melalui Simon Tanjaya, PT Kaltim Parna Industri melalui Artha Meris Simbolon, Presiden Direktur PT KPI dan Marihard Simbolon selaku Komisaris Utama PT KPI.

"Untuk itu, ada dua yang harus jadi fokus KPK, DPR dan perusahaan Kernel Oil," tandas Uchok. [why]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya