Berita

pengungsi sinabung

Nusantara

Warga Diimbau Waspadai Aktivitas Sinabung yang Masih Tinggi

RABU, 08 OKTOBER 2014 | 23:45 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi sehingga potensi terjadinya letusan dan luncuran awan panas masih sangat mungkin terjadi. Saat ini status Gunung Sinabung masih Siaga, sehingga warga diimbau untuk terus waspada.  

"Jumlah pengungsi 3.287 jiwa atau 1.019 kepala keluarga yang tersebar di 16 titik pengungsian," terang  Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui pesan elektronik yang diterima (Rabu, 8/10).

Dikatakan dia, penanganan darurat korban terdampak erupsi Gunung Sinabung masih terus dilakukan. Kegiatan penanganan antara lain meningkatkan pelayanan kepada pengungsi, antar jemput anak sekolah, menyebarluaskan imbauan kepada masyarakat dan penyisiran ke desa-desa agar tetap disterilkan, khususnya desa dalam kawasan zona merah, pembersihan abu vulkanik seputaran Berastagi dengan menggunakan tangki air.


Kegiatan lainnya, membagikan masker kepada warga akibat abu vulkanik di Berastagi, mengamankan pos pengungsian dan jalur menuju zona merah, dan patroli di lingkaran luar zona merah.

"Logistik mencukupi 3-6 hari ke depan, kesehatan terlayani, pendidikan lancar, sapras aman," imbuh Sutopo.  

Selama hari ini, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung diwarnai guguran sebanyak 89 kali. Hingga pukul 19.00 Wib telah terjadi 4 kali awan panas guguran dari puncak pada pukul 00.45 sejauh 3 ribu meter ke arah selatan, kemudian pada pukul 12.42 awan panas guguran terjadi dengan jarak luncur sejauh 3 ribu meter ke arah selatan dengan tinggi kolom 1500 meter.

Kemudian pada pukul 17.11, awanpanas guguran dari puncak terjadi sejauh 2500 meter ke arah selatan dan tinggi kolom 1000 m, dan pada pukul 17.30 jarak luncur sejauh 1500 meter ke arah selatan.

"Gempa hybrid masih tinggi dan tremor masih menerus. Ini menujukkan bahwa potensi letusan masih berpeluang terjadi. Masyarakat dihimbau tidak berativitas pada 5 km ke arah tenggara dan selatan dari puncak. Pada arah lain masyarakat dilarang dalam radius 3 km dari puncak," demikian Sutopo.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya