Pemkab Banyuwangi Jawa Timur kembali menggelar ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI). Kegiatan yang diadakan sejak tahun 2012 lalu ini akan berlangsung selama empat hari pada 16-19 Oktober 2014 dan masuk dalam rangkaian agenda Banyuwangi Festival yang merupakan ajang pariwisata kabupaten berjuluk The Sunrise of Java.
ITdBI tahun ini menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 622 kilometer yang melewati 24 kecamatan di Banyuwangi.
â€Dengan melewati berbagai kawasan di Banyuwangi, kami ingin menunjukkan keramahan warga dan keindahan alam yang ada di daerah kami. Ini sesuai dengan konsep sport tourism ITdBI di mana ajang olahraga berpadu dengan strategi pengembangan pariwisata,†ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam rilis yang diterima redaksi, Rabu (8/10).
Kata Anas, lomba balap sepeda ini sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) ini akan diikuti para pebalap dari 14 negara, yaitu Perancis, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Iran, Spanyol, Malaysia, Filipina, Australia, Belanda, Brunei Darussalam, Denmark dan Indonesia.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini sudah mulai mencuri perhatian tim balap sepeda internasional. Mengingat pada tanggal yang sama ada dua event balap sepeda di Jepang dan Cina, namun sejumlah tim papan atas dan pebalap sepeda Asia "Raja Tanjakan" memilih mengikuti ITdBI. Nama-nama punggawa balap sepeda seperti Gader Mizbhani, Mirsamad Pourseyedigolakhoir, pebalap terbaik Asia dari Iran serta Oscar Pujol Munoz asal Spanyol semua menyatakan siap beradu pancal menaklukan kemiringan lereng Gunung Ijen yang mencapai 45 derajat.
Rute pertama yang akan dilalui etape ini cukup menarik, diantaranya sepanjang jalan ada hamparan sawah dan pertanian yang cukup luas, dan finish di Pantai Pulau Merah. Pantai Pulau Merah, sebuah pantai indah dengan hamparan pasir putih dan ombak menawan. Pantai tersebut menjadi destinasi andalan Banyuwangi dan rutin dijadikan tempat kompetisi selancar internasional.
Etape kedua yang merupakan rute flat, para pembalap akan menempuh jarak 100 kilometer. Para rider ini akan melintasi jalanan di kawasan sisi Selatan Banyuwangi. Melintasi sawah, dan sungai yang berkelok-kelok sepanjang jalan, tepatnya sungai Kebondalem - Bangorejo. Rute ini diawali dari terminal Jajag dan finish di Lapangan Maron, Genteng yang harus memutar dulu melewati Dasri - Karangdoro-Kebondalem-Bangorejo menuju Purwoharjo dan kembali ke Rogojampi, Songgon untuk ke Genteng.
Baru nanti di etape ketiga para rider akan jatuh bangun dan berjuang habis-habisan. Karena etape ketiga adalah etape â€neraka†dengan jarak 201,7 kilometer. Para pebalap di etape ini akan memulai balapan start di Kecamatan Muncar dan finish di Paltuding, Ijen.
Mereka di etape ketiga ini akan melewati 14 kecamatan yang ada di Banyuwangi, di mana di akhir etape bakal â€disiksa†tanjakan Ijen yang luar biasa menantang. Di lereng erek-erek Ijen, mereka akan beradu pancal dengan kemiringan mencapai 45'. Gunung Ijen memiliki ketinggian 2.799 mdpl.
Terakhir di etape empat, para pembalap akan kembali menempuh rute flat sepanjang 140,5 kilometer dengan rute dari Kecamatan Kalibaru dan finish di kantor Pemkab Banyuwangi. Saat di kota Banyuwangi nanti, para pembalap akan menempuh criterium race dengan mengelilingi kota sepanjang 5 kilometer sebanyak 15 kali putaran.
Ajang ITdBI akan memperebutkan hadiah Rp 700 juta dengan beberapa kategori. Klasemen umum individual (Yellow Jersey), Green Jersey (best sprint classification), White Jersey (best Indonesian rider) dan red jersey untuk juara umum tanjakan (best KOM).
[rus]