Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan anggota DPR Muhammad Nazaruddin, Rabu (8/10). Ia diperiksa dalam kasus dugaan ‎korupsi pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Provinsi Sumatera Selatan tahun 2010-2011 yang menjerat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Selatan sekaligus Ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet SEA Games Rizal Abdullah.
"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk RA (Rizal Abdullah)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha ketika dikonfirmasi, Rabu (8/10).
Nazaruddin tiba di kantor KPK sekitar pukul 10.15 WIB. Kata dia, kedatangannya guna diperiksa dalam kasus Wisma Atlet. Nah, di kasus ini dia bilang Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin terlibat.
"Jadi kasus Wisma Atlet ini kemungkinan yang mau diapakan itu Gubernur Sumsel, terus berapa yang Pak Alex Noerdin mungkin terima. Itu yang mungkin ditanya KPK," terangnya.
Nazaruddin mengungkapkan Alex menerima fee 2,5 persen. Selain itu ada sejumlah anggota DPR RI yang mendapat fee terkait proyek tersebut.
"Kalau Pak Alex itu 2,5 persen. Terus anggota DPR-nya yang menerima itu Mirwan Amir, Olly Dondokambey, terus yang sampai sekarang belum tersangka juga kan Wayan Koster, ada jin apa yang melindungi kan," tandasnya.
Dalam kasus itu, Rizal disangka melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Ia diduga melakukan mark up atau pengelembungan anggaran. Kerugian negara dalam kasus itu sebesar Rp 25 miliar.
[zul]