Beberapa aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap untuk presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Presiden RI periode 2014-2019 itu dituntut untuk menjalankan mandat dari rakyat sesuai konstitusi. Jokowi tidak boleh mengkhawatirkan tekanan DPR dan partai-partai pendukungnya di Pilpres lalu.
"Sudah saatnya Jokowi menutup peluang terciptanya area abu-abu dalam kabinet dan menghentikan budaya sandiwara, main mata, dan kebohongan atas nama rakyat," kata juru bicara Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia, Ray Rangkuti, dalam diskusi bertajuk "Pak Jokowi: Tinggalkan KMP, Bentuk Kabinet Rakyat Anti Mafia!" di Kafe Deli, Sarinah, Jakarta (Senin, 6/10).
Menurutnya, Jokowi tidak perlu takut pada parlemen yang dikuasai Koalisi Merah Putih meski parlemen bisa menghambat kinerja pemerintah. Jokowi disarankan menggali potensi kekuatan rakyat dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada rakyat untuk turut mengambil keputusan terkait APBN.
"Apabila DPR menghambat usul kebijakan yang diajukan pemerintah demi kepentingan rakyat, Jokowi dapat menyampaikannya secara terbuka kepada rakyat agar turut serta mengontrol atau menekan DPR," jelas Ray.
Dia menambahkan, Jokowi perlu bersekutu dengan rakyat dan mengandalkan kekuatan rakyat untuk dapat membawa Indonesia melewati krisis. Dengan ini, Jokowi memilih memosisikan diri keluar dari pertarungan antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih, dan sepenuhnya berdiri bersama kekuatan rakyat.
"Tinggalkan Koalisi Merah Putih dan tinggalkan ketergantungan terhadap partai. Sebab, ketergantungan pada parpol yang digunakan sebagai senjata untuk melawan dan mengganggu pemerintahan," beber Ray.
"Bangun kabinet yang bersih dari korupsi dan bebas dari mafia, dengan memenuhi janji untuk tidak bagi-bagi kursi pada partai manapun," tambah Ray.
Soal janji Jokowi untuk tidak bagi-bagi kursi ini sempat dikritik banyak pihak karena kenyataannya Jokowi menjanjikan 16 kursi untuk parpol. Bahkan, Jokowi optimis tawarannya itu akan disambut dua atau tiga partai Koalisi Merah Putih.
[ald]