Berita

khairul saleh/net

Nusantara

Bupati Banjar Sulap Sampah di TPA Jadi Energi Listrik dan Gas

MINGGU, 05 OKTOBER 2014 | 08:25 WIB | LAPORAN:

Sampah bisa menjadi sesuatu yang berharga dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Dan hal itu bukan isapan jempol belaka. Bupati Banjar telah membuktikannya.

Lewat program 'Sampah Membawa Berkah' yang dilaksanakannya, selain menciptakan lingkungan menjadi bersih juga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Tak tanggung-tanggung inovasi sampah yang dilaksanakannya dengan menyulap empat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi sumber energi.

"Kami menyulap TPA yang dulunya kumuh, kotor, dan bau menjadi TPA yang nyaman, sehat dan malah menghasilkan listrik dan gas," kata Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh melalui rilis, Minggu (5/10).


Ide program Sampah Membawa Berkah ini muncul dari pengalaman panjang Kabupaten Banjar mengelola sampah, di mana TPA tidak lagi mampu menampung volume sampah yang setiap hari diangkut ke sana, bahkan sampai menumpuk dan menutupi bahu jalan raya. Peningkatan volume sampah yang terus terjadi seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, membuat paradigma pengelolaan sampah harus diubah.

"Dulu paradigmanya hanya kumpul, angkut, buang. Akhirnya sampah menumpuk dan TPA tak sanggup menampung," kata Khairul.

Maka dibuatlah sistem pengelolaan baru dengan sejumlah rangkaian, di mana sampah sudah harus disortir sejak dari rumah, dipilih mana yang bisa masuk bank sampah, dikumpulkan di TPS (tempat pembuangan sampah). Di setiap TPS disediakan bak sampah berbeda sesuai peruntukan, yakni untuk bak sampah plastik, bak gelas, bak logam, dan bak untuk kertas. Sampah dari TPS lalu diangkut dan dipilah lagi di TPA.

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Banjar, dengan menggandeng sejumlah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). KSM melakukan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah sejak di rumah tangga, pasar, maupun toko/warung. Bila masih kesulitan dalam memilih dan memilah sampah tersebut, minimal sampah dipisahkan antara sampah basah (mudah membusuk) dan sampah kering (plastik, kaleng dan lain-lain).

"Pemilahan sampah ini dibutuhkan karena sangat berkaitan erat dengan tujuan akhirnya, ini nanti sampah akan dijadikan apa," kata Khairul.

Salah satu yang telah berhasil dilaksanakan adalah pemanfaatan gas metan dari proses pembusukan sampah di TPA Cahaya Kencana, menjadi sumber energi terbarukan. TPA yang berlokasi di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan ini memiliki luas area 28 hektare (16,5 ha sudah digunakan), dengan rata-rata produksi timbunan 150 meter kubik sampah per hari.

Gas metan yang sebelumnya terbuang sia-sia dan tidak termanfaatkan itu sekarang telah menghasilkan tenaga listrik 5000 KvA. "Bukan hanya listrik, tetapi juga ada bonus pasokan gas untuk rumah tangga. Sekarang sudah mengaliri gas untuk 55 KK. Target kami akhir tahun bisa mencapai 200 KK," ujar Khairul.
 
Ia menjelaskan, selama ini pengelolaan sampah tidak efektif karena dibuang ke sistem pembuangan sampah yang tercampur, sehingga sulit untuk dikelola dengan baik. Ini ditambah area TPA yang dibiarkan terbuka (open dumping). Alhasil gas yang dihasilkan akhirnya terbuang percuma ke udara.

"Selain sia-sia tentu saja sangat merusak lapisan ozon," katanya.

Padahal, sampah yang potensial menjadi tenaga listrik adalah yang berbahan organik, sehingga untuk memanfaatkannya memang harus dilakukan pemilahan sampah baik sampah kering maupun sampah basah. Sampah juga harus dikumpulkan dalam area timbun tersendiri (landfill). Sampah yang telah ditimbun di zona landfill di TPA inilah yang menghasilkan gas metan (CH4) yang dapat terbakar (flammable).

Gas yang telah terkumpul di dalam landfill selanjutnya dialirkan melalui pipa penyalur gas menuju instalasi penyulingan gas untuk memisahkan gas metan dengan air sehingga dapat dimanfaatkan.

Pemanfaatan gas metan terbukti berkontribusi positif bagi lingkungan, karena kandungan kalor dari gas metan relatif lebih rendah dibanding dengan gas alam, butana dan propana, akan tetapi masih lebih tinggi dari gas batubara. Selain itu pemanfaatan gas metan cukup ramah lingkungan, karena sumber bahannya memiliki rantai karbon yang lebih pendek bila dibandingkan dengan minyak tanah, sehingga gas CO yang dihasilkan relatif lebih sedikit.

Gas dari landfill sampah (mengandung metana atau CH4) adalah sumber energi berharga yang dapat dimanfaatkan dari sampah yang terbuang. "Sejauh ini pemanfaatan gas di TPA hanya melalui proses landfill, jadi tidak ada pembakaran melalui incinerator," kata Khairul.

Untuk upaya-upaya ini pemerintah dan masyarakat Kabupaten Banjar memperoleh penghargaan di tingkat nasional (Adipura dan Adipura Kencana). "Jadi ini merupakan kemenangan rakyat yang perlu kita pertahankan di tahun-tahun mendatang, dengan selalu berperilaku hidup sehat," demikian Khairul.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya