Masyarakat Jawa Tengah bagian selatan khususnya di Banyumas dan Cilacap serta Yogyakarta tampaknya harus bersabar menanti datangnya musim penghujan. Sebab awal musim hujan diprediksi baru akan terjadi pada pertengahan Oktober mendatang.
Berdasar prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap awal musim penghujan di Banyumas dan Cilacap terjadi pada dasarian (10 hari-red) kedua bulan Oktober.
"Kelembapan masih belum memenuhi syarat. Sebab kalau kelembapan masih rendah uap airnya belum banyak. Akibatnya pembentukan awan hujan masih sulit," terang Analis BMKG Pos Pengamatan Cilacap, Teguh Wardoyo, Sabtu (4/10).
Pembentukan awan yang masih jarang terjadi ini mengakibatkan awan hujan masih sulit terjadi sehingga hujan belum turun.
"Tanda-tanda datangnya musim penghujan masih belum terlihat kuat," ujarnya.
Kendati demikian, Teguh mengatakan tanda-tanda transisi kemarau ke musim penghujan sudah terlihat. Antara lain dengan naiknya suhu minimum yang tadinya 22 derajat celcius menjadi 23 derajat celcius. Sedangkan suhu maksimum naik dari 28 derajat celcius menjadi 30 derajat celcius.
"Perlahan suhu udara akan bertamjbah tinggi mendekati musim penghujan," jelasnya.
Kenaikan suhu ini diakibatkan bergesernya matahari dari belahan bumi selatan menuju ke utara. Saat matahari tegak lurus di sebuah daerah, maka suhu akan naik dengan sendirinya. Kenaikan suhu ini akan menguapkan air dalam jumlah besar yang akan membentuk menjadi awan hujan.
[wid]