Gerbang rumah bernomor 27 di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan ini dibiarkan terbuka. Melirik ke arah rumah berlantai dua yang menempati lahan seluas 1.000 meter persegi tak terlihat ada aktivitas didalamnya. Mobil Toyota Kijang Innova hitam terlihat parkir di garasi.
Tiga orang terlihat di kompleks peÂjabat negara ini. Dua orang nongÂkrong di pos di samping gerbang. Mereka mengisi waktu sambil meÂnyaksikan tayangan televisi. Satu penjaga lagi monÂdar-manÂdiri di halaman.
Petugas keamanan berseragam safari hitam itu dilengkapi handy talkie (HT). Sesekali mereka berÂkomunikasi lewat alat itu.
Heri, salah satu penjaga meÂngatakan rumah ini sudah diÂkoÂsongkan. Semua barang pribadi peÂjabat negara yang menempati ruÂmah dinas sudah diangkuti secara bertahap.
Sebelumnya, rumah ini diÂtemÂpati Tifatul Sembiring. Bekas preÂsiden Partai Keadilan SejahÂteÂra (PKS) itu resmi melepaskan jabaÂtannya sebagai Menteri KoÂmuniÂkasi dan Informatika, keÂmarin.
Tifatul telah mengajukan perÂmoÂhonan mundur dari Kabinet InÂdoÂnesia Bersatu II pekan lalu. Dirinya mundur karena terpilih menjadi menjadi anggota DPR periode 2014-2019. Hari ini, 1 Oktober, 560 anggota DPR baru akan dilantik.
Keputusan presiden (Keppres) mengenai pemberhentian dirinya sebagai menteri diterima Tifatul SeÂlasa kemarin. Sejak itulah, dia haÂrus melepaskan semua fasilitas negara. Mulai dari mobil hingga rumah dinas.
Heri mengungkapkan, Tifatul mengosongkan rumah dinas menteri sejak Kamis lalu. “PinÂdahannya dimulai tanggal 25 SepÂtember sore, sampai Minggu malam,†ujarnya.
Ia menambahkan sudah tidak ada lagi barang pribadi milik Tifatul di rumah dinas. “Yang terÂsisa cuma perabotan yang diÂseÂdiaÂkan Sekretaris Negara (SetÂneg). Seperti kulkas, sofa, dan temÂpat tidur. Mobil dinas juga akan diÂambil Setneg,†ujarnya.
Supaya tak menarik perhatian, Tifatul pindah diam-diam. Ia tak menyewa truk untuk mengangkut perabotan pribadinya. “Barang-barang diangkut bolak-balik paÂkai mobil Innova milik Pak TiÂfaÂtul,†tutur Heri.
Barang maupun perabotan priÂbadi dikemas dalam dua puluh karÂdus besar. “Isinya barang-baÂrang pribadi, seperti komputer, lapÂtop, dan pakaian. Anaknya Pak Tifatul yang ada di sini kan tiga orang, makanya barangnya baÂnyak,†sebutnya. .
Secara bertahap, kardus ditaruh di teras rumah lalu dimasukkan ke mobil Innova. Mobil itu meÂrupakan tumpangan sehari-hari istri TiÂfaÂtul jika bepergian.
“Biar disangka Ibu lagi banyak keperluan seÂhingga harus bolak-balik. Padahal sedang angkut baÂrang. Akibatnya pindahan jadi lama,†paparnya.
Heri mengungkapkan dalam sehari Innova itu bolak-balik meÂngangkut barang dari rumah diÂnas ke rumah pribadi Tifatul di DeÂpok. Pada Kamis dan Jumat baÂrang-barang dipindahkan muÂlai sore hingga pukul 9 malam.
Pada hari Sabtu, pindahan diÂmulai sejak pagi. “Dari sekitar jam 10 pagi sampai 12 malam. EnÂtah berapa kali mobil bolak-baÂlik,†ujarnya.
Esok harinya, Minggu, barang atau perabotan juga diangkuti seÂjak pagi namun lebih cepat seÂlesai. “Sampai jam sembilan maÂlam,†ungkap Heri.
Keluarga Tifatul sudah tak menempati rumah dinas ini sejak Jumat. “Terakhir Pak Tifatul di sini Jumat. Sabtu-Minggu sudah nggak. Yang mengawasi ajudan sama Ibu,†jelas dia.
Heri mengatakan pengamanan rumah dinas yang ditinggalkan Tifatul menjadi tanggung jawab Kementerian Kominfo. Dia diÂtuÂgaskan Kementerian untuk menÂjaga rumah ini hingga batas wakÂtu yang belum ditentukan.
“Kalau Menkominfo yang baru nggak membawa petugas keamaÂnan pribadi, kemungkinan kami yang terus menjaga rumah ini. KaÂlau tidak, kami kembali ke kanÂtor,†ujarnya.
Dahlan Tak Repot Karena Tinggal Di Apartemen
Pada 20 Oktober 2014 nanti, seÂluruh menteri Kabinet IndoÂnesia Bersatu II akan mengakhiri masa jabatannya. Saat masa jaÂbatan berakhir, para pejabat neÂgara tersebut harus meÂngemÂbaÂliÂkan fasilitas yang diterima.
Lantas bagaimana dengan MenÂteri BUMN Dahlan Iskan? Eks Direktur Utama PT PLN (Persero) tersebut mengaku tidak perlu repot-repot mengembalikan fasilitas negara seperti rumah dan mobil dinas.
Pasalnya, sejak dipercaya menÂjadi menteri pada 2011, pria asli Magetan, Jawa Timur, ini tidak perÂnah menikmati fasilitas menÂteri. Ia selalu beraktivitas meÂmaÂkai kendaraan pribadi yaitu mobil Mercedes-Benz S Class dan tingÂgal di apartemen pribadi di daeÂrah Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta.
Tak hanya itu, Dahlan meÂngaÂku tidak pernah menikmati gaji menteri yang besarnya Rp 19 juta. Gaji itu disumbangkannya untuk salah seorang ahli mobil listrik.
“Saya tidak perlu berbenah-beÂnah karena saya tidak menempati ruÂmah dinas. Tidak perlu ada ruÂmah yang diambil, AC yang diÂcopot. Mobil juga tidak perlu saya serahkan karena tidak pakai mobil kantor,†cetus Dahlan beÂbeÂrapa waktu lalu.
Menjelang akhir masa jabatan menteri, Dahlan pun tak perlu repot boyongan barang-barang pribadinya di kantor Kementerian BUMN. Ia mengaku barang priÂbadi di ruang kerjanya di lantai 19 gedung Menteri BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan hanya buku-buku. “Tidak ada dokumen kantor kecuali buku,†ujarnya.
Untuk membereskannya muÂdah. Sebab, semua buku itu akan disumbangkan. “Saya sumÂbangÂkan ke madrasah. Itu ada sekitar 2.000 buku di kantor,†sebutnya.
Sama seperti Dahlan, Amir Syamsuddin juga tak tinggal di rumah dinas. Menteri Hukum dan HAM itu menempati apartemen priÂbadi di kawasan Kuningan, JaÂkarta Selatan. Letak apartemen priÂbadi Amir tak jauh dari kantor KeÂmenÂterian Hukum dan HAM.
Mobil Dinas Diservis Agar Tak BermasalahSebelum Dikembalikan Kepada Setneg
Kabinet Indonesia Bersatu II akan berakhir pada 20 Oktober 2014. Semua anggota kabinet diÂminta untuk meninggalkan ruÂmah dinas sebelum tanggal itu.
Hal ini disampaikan Presiden SBY usai rapa terbatas di kantor kepresidenan beberapa waktu lalu. “Ini berlaku untuk pejabat pemerintahan, para menteri, terÂmasuk saya dan Wapres agar seÂmua fasilitas yang digunakan dikembalikan pada saat yang tepat dengan administrasi yang baik,†kata SBY.
Dia menginginkan agar peÂngembalian fasilitas negara diÂlakukan dengan baik. Ia pernah diberitahu bahwa kerap ada baÂrang yang hilang saat peÂngemÂbalian rumah dinas menteri di Widya Chandra dan Jalan DenÂpasar ke Setneg.
“Saya tidak ingin ada isu beÂgitu lagi. Serah terima dan cek deÂngan baik,†kata Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
Beberapa menteri berlatar beÂlakang parpol lebih dulu meÂngundurkan diri dari kabinet. MeÂreka mundur lantaran terpiÂlih menjadi anggota DPR peÂrioÂde 2014-2019. Pelantikan angÂgota DPR baru dilakukan 1 OkÂtober. Pengosongan rumah dinas menteri pun dilakukan lebih cepat.
Untuk pengembalian mobil dinas bisa dilakukan setelah 20 Oktober. “Serahkan ke menteri baru setelah sertijab. Misalnya Pak Jokowi umumkan kabinet 20 Oktober, maka tanggal 21 seÂrah terima. Serahkan kenÂdaÂraÂan pada pejabat baru,†pinta SBY.
SBY menyarankan agar para menteri memeriksa mobil dinas terlebih dahulu sebelum diseÂrahÂkan kepada Setneg. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan untuk meÂÂmastikan kendaraan itu diÂkembalikan dalam kondisi baik.
“Termasuk kendaraan saya dan ÂWapres akan kami serahÂkan saat itu juga. Pak Wapres kita service dulu kendaraannya seteÂlah digunakan. Jadi tidak ada masalah apapun ketika diÂguÂnaÂkan pejabat baru,†imÂbuh SBY. ***