Untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih, warga yang mengalami kekeringan di Kota Tasikmalaya, kembali mendapat pasokan air dari jajaran Polresta setempat, petang tadi. Bantuan air bersih sebanyak 7000 liter ini diangkut kendaraan water cannon menuju perkampungan yang dilanda krisis air bersih.
Kali ini warga Kampung Warung Peuyeum, Gunung Tangkil, Tamansari, Kota Tasikmalaya yang mendapat giliran. Kedatangan water cannon tersebut disambut ratusan antusias warga yang membawa peralatan penampungan air. Air yang dibawa water cannon ini diambil dari penampungan PDAM Sukapura Cisayong Kabupaten Tasikmalaya.
Wilayah Tamansari, menjadi target bantuan. Karena warganya mengalami krisis air bersih. Sebelumnya, jika hendak mengambil air bersih warga harus berjalan sepanjang dua kilo menuruni jalan setapak dan berjalan menyusuri pematang sawah.
Menurut Kapolresta Tasikmalaya AKBP Noffan Widyayoko pihaknya akan terus memberikan bantuan kepada warga yang mengalami krisis air bersih. Meski pihak Polresta Tasikmalaya tidak memiliki tangki, tapi water cannon yang biasa digunakan untuk mengurai masa pengunjuk rasa, bisa dimanfaatkan mengangkut air bersih.
Sebelumnya, kendaraan water cannon memasuki perkampungan Urug, Kawalu, Kota Tasikmalaya. Beberapa warga sempat kaget karena mengira polisi akan melakukan pengamamaman unjuk rasa. Setelah mengetahui jika kendaraan tersebut mengangkut air bersih sebanyak 7000 liter air bersih untuk dibagikan, warga pun akhirnya mengerumuninya.
Meski polisi meminta warga untuk antri, tapi tetap saja perebutan air tidak bisa dihindarkan. Maklum saja, sudah tiga bulan warga di kampung ini mengalami krisis air bersih.
Para perwira dibantu anak buahnya telaten mengisikan air ke penampung air yang dibawa warga. Selama ini warga kampung Urug untuk mendapatkan air harus berjalan dua kilometer menuju sungai Ciwulan. Meski air sungai kotor dan tercemar limbah pabrik, warga tidak punya pilihan lain.
[dem]