Berita

Bisnis

Serikat Pekerja Minta Pemerintah Cabut PP Holding BUMN Perkebunan

SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 | 19:04 WIB | LAPORAN:

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara, Tuhu Bangun S.P meminta pemerintah mencabut atau membekukan PP tentang Holding BUMN Perkebunan yang telah ditandatangani oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada 18 September lalu.

Meski PP tersebut belum diekspos ke publik, keberadaannya sudah mengundang berbagai reaksi dan isu-isu di kalangan masyarakat luas, terutama masyarakat lingkup BUMN Perkebunan.

Jauh sebelumnya, kata Tuhu Bangun, pokok-pokok pikiran keberatan dan surat pernyataan sikap telah disampaikan  FSPBUN melalui surat yang ditujukan kepada Presiden tentang rencana pembentukan Holding BUMN Perkebunan oleh Kementerian BUMN.


Untuk diketahui, Holding BUMN Perkebunan telah menunjuk PT Perkebunan Nusantara III Medan sebagai induk Holding (Champion Leader) atau dikenal dengan nama Holding Operation. Sedangkan lainnya menjadi anak Perusahaan Holding BUMN Perkebunan. Ini berarti, jelas Hasan Basri selaku Sekjen FSPBUN, status PTPN I, II, IV hingga  XIV menjadi anak perusahaan, termasuk karyawan berubah menjadi swasta. Hal ini dinilainya bisa menimbulkan kecemburuan sosial, konflik internal ataupun tekanan psikologis.

"Berbeda daerah, berbeda komoditi tentu berbeda pula kultur dan budaya  dalam masyarakat perkebunan  padat karya. Tidak sama dengan mengurus Perusahaan jasa seperti pupuk atau semen yang menjadi referensi Holding," terangnya.

Apalagi, lanjut Hasan membeberkan, banyak permasalahan PTPN I hingga  XIV (Persero) saat ini belum terselesaikan, terutama menyangkut proses sertifikasi Pembuatan/Perpanjangan HGU yang tidak kunjung terbit, penjarahan lahan HGU PTPN oleh oknum yang mengatasnamakan masyarakat hingga menjadi konflik horizontal.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya