Berita

ilustrasi/net

Hukum

Kejagung Telisik Gratifikasi yang Menyeret Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel

SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 | 15:37 WIB | LAPORAN:

Kejaksaan Agung mendalami kasus gratifikasi yang diduga melibatkan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi dan Asisten Pidana Umum Sulawesi Selatan.

Jaksa Agung Muda Pengawasan, Mahfud Manan, menyatakan, Inspektorat IV Pengawasan sudah dikirim ke Makassar untuk memeriksa internal Kejati Sulsel dan pihak di luar kejaksaan yang terlibat dalam kasus ini. Langkah Inspektorat ini setelah menginterogasi Wakajati dan Aspidum Sulsel.

"Sedang dicari juga perusahaan ekspedisi yang membawa mobil itu dari Makassar ke Lampung," ungkap Mahfud di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (30/9).


Hingga saat ini Kejaksaan masih belum menemukan jaksa lain yang terlibat kasus gratifikasi di Kejati Sulsel tersebut.

"Kalau memang yang lain terlibat, pasti kami proses semua. Harus diingat JAM Was sudah memberikan sanksi tidak kurang dari 11 jaksa," ujar Mahfud.

Dari 11 jaksa yang sudah mendapatkan sanksi dari JAM Was, ada jaksa yang menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri. Siapa pun jaksa yang terlibat masalah, tak terkecuali Wakajati, akan tetap diproses.

Tim Pengawas Kejagung sudah memeriksa Wakajati Sulsel Kadarsyah dan Aspidum Sulses Feri Handoko. Kedua jaksa ini diduga menerima pemberian berupa mobil mewah.

Kadarsyah diduga menerima  mobil Toyota Vellfire seharga Rp 1,8 miliar sementara Feri Handoko dilaporkan menerima pemberian dari Jeng Tang yang adalah pengusaha asal Makassar, berupa mobil Honda Freed senilai Rp 269 juta.

Jeng Tang merupakan tersangka kasus penimbunan laut atau reklamasi pantai. Kasus yang menjerat Pemilik PT Bumi Anugerah Sakti (BAS) ini awalnya ditangani penyidik Polda Sulsel awal 2011 lalu dilimpahkan ke Kejati Sulsel. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya