Berita

rachmat yasin/net

Hukum

Bersenjata Lengkap, Petugas KPK Jemput Paksa Bos Bukit Jonggol Asri

SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 | 13:29 WIB | LAPORAN:

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kegiatan jemput paksa terhadap beberapa orang, Selasa (30/9). Penjemputan paksa itu dilakukan terkait kasus dugaan suap rekomendasi tukar menukar kawasan hutan di Kabupaten Bogor.

Jurubicara KPK, Johan Budi SP menyatakan bahwa penjemputan paksa itu dilakukan oleh pihaknya di kawasan Sentul, Jawa Barat.

Sementara itu, terpantau tim dari KPK menggunakan sekitar lima unit mobil. Kelimanya, berhenti di dalam depan lobi gedung KPK. Terlihat sejumlah penyidik dan juga anggota Brimob mengawal enam orang yang diduga dijemput paksa.


Satu dari enam orang yang diamankan itu adalah Komisaris Utama PT. Bukit Jonggol Asri, Cahyadi Kumala. Dia nampak mengenakan kemeja berwarna coklat. Cahyadi nampak tak bisa berbuat banyak saat digelandang oleh petugas brimob bersenjata lengkap.

Selain mengamankan beberapa orang, penyidik KPK juga terlihat membawa satu unit mobil Lexus hitam B 706 CK yang diduga milik Cahyadi Kumala. Mobil tersebut kini terparkir di parkiran Gedung KPK.

Cahyadi Kumala Kwee alias Sui Teng sendiri serta Haryadi Kumala telah dicegah oleh pihak KPK sejak 8 Mei 2014 lalu.

Diketahui, kasus suap rekomendasi tukar menukar di Kabupaten Bogor, berawal dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada 7 Mei 2014. Pada saat itu, KPK mengamankan Bupati Bogor, Rachmat Yasin; Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, M Zairin serta satu orang orang dari pihak swasta yang disebut dari PT Bukit Jonggol Asri, Yohan Yap.

Rachmat dan Zairin kini sudah berstatus terdakwa dalam proses persidangan, sedangkan Yohan Yap telah diputus bersalah oleh Pengadilan Tipikor Bandung dan divonis 1,5 tahun. Hakim menilai bahwa Yohan terbukti bersalah memberikan suap sebesar Rp 4,5 miliar kepada Rachmat Yasin. Suap tersebut untuk memperoleh rekomendasi tukar menukar kawasan hutan atas nama PT BJA seluas 2.754 hektare.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya