Berita

anis hidayah/net

Hukum

Warga Laporkan Direktur Migrant Care ke Polda Metro Jaya

SENIN, 29 SEPTEMBER 2014 | 13:42 WIB | LAPORAN:

Karena merasa jadi korban pencemaran nama baik, warga negara Indonesia bernama Leonard Eko Wahyu melaporkan Direktur LSM Migrant Care, Anis Hidayah, ke Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya

Dugaan pencemaran nama baik ini bermula dari saat Leonard meminta keterbukaan informasi tentang Migrant Care. Namun, bukan data yang didapat malah penghinaan terhadap dirinya. Anis Hidayah menuduh Leonard Eko Wahyu sebagai pemeras Migrant Care.

"Atas tuduhan yang dilakukan Anis, banyak keluarga maupun rekan yang menganggap saya buruk. Saya merasa dirugikan," ujar Leonard dalam keterangan pers kepada wartawan, Senin (29/9).


Laporan kepada kepolisian dilakukan Leonard agar Migrant Care lebih berhati-hati saat melakukan tudingan terhadap seseorang. Adapun nomor laporan terhadap Anis tercatat dalam nomor laporan TBL/3388/IX/2014/Dit.Reskrimum.

"Saya berharap agar Anis Hidayah bisa meluruskan apa yang telah dilakukannya," tuturnya.

Sebelumnya Anis Hidayah mengatakan, pihaknya enggan membeberkan informasi yang dimilikinya kepada masyarakat, karena khawatir diperas.

Anis mengungkapkan, pada dasarnya Migrant Care tidak sulit untuk memberikan informasi kepada siapapun. Namun Anis mengaku ada pihak yang sewenang-wenang berbekal UU Keterbukaan Informasi Publik melakukan pemerasan terhadap Migrant Care, termasuk salah seorang warga Leonard Eko Wahyu.

"Untuk keterbukaan informasi kita siap, namun kita juga harus jeli memberikan informasi," tuturnya.

Lebih lanjut Anis mengatakan, bahwa Leonard Eko Wahya sepengetahuan dirinya adalah orang yang suka memeras.

"Ternyata orang yang disebutkan tadi (Leonard Eko Wahyu) sering memeras dengan UU KIP," tuturnya.

Presidium Forkip Indonesia, Alan Benardi mengatakan, pihaknya menuntut keterbukaan dari Migrant Care lantaran ada warga yang ingin mengetahui informasi tentang Migrant Care tapi ditolak. Orang tersebut yakni Leonard Eko Wahyu. Karena tidak bisa mendapatkan informasi yang diinginkan, akhirnya Leonard datang ke kantor Forkip meminta pendampingan untuk advokasi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya