Berita

Nusantara

Situs Gunung Padang Majenang Butuh Perhatian Lebih dari Pemerintah

SABTU, 27 SEPTEMBER 2014 | 16:17 WIB | LAPORAN:

Situs Gunung Padang di Kota Majenang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang strukturnya mirip dengan Situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat perlu dilindungi atau konservasi. Hal ini untuk menjaga keutuhan situs menyusul meningkatnya kunjungan wisatawan.

Demikian diungkapkan oleh pemerhati cagar budaya, Hizi Firmansyah, kepada di Cilacap, Sabtu (27/9).

"Dalam kunjungan beberapa ahli geologi dan arkeologi setahun lalu, diduga situs ini adalah peninggalan budaya megalitikum yang kemungkinan besar seusia dengan Gunung Padang Cianjur," jelasnya.


Kendati demikian, kata Hizi, ada pula ahli yang menyatakan bahwa struktur batuan Gunung Padang Majenang sebagai proses alamiah akibat intrusi magma.

Terlepas dari pro dan kontra Gunung Padang Majenang sebagai peninggalan megalitikum maupun proses alamiah, situs purba ini perlu dilindungi. Pasalnya, situs berangsur rusak karena ulah manusia maupun alam.

"Ada batuan yang merupakan bagian situs yang sudah terbawa arus sampai 500 meter ke bawah. Soalnya, situs ini berada tepat di bawah bukit yang menjadi aliran air," jelasnya.

Situs yang ada di Desa Salebu Kecamatan Majenang itu sudah berpuluh tahun menjadi tempat persembahyangan masyarakat setempat. Situs ini mendapat perhatian dari pemerintah setelah ditemukannya Situs Gunung Padang Cianjur pada 2008.

"Situs ini memiliki juru kunci khusus yang diwariskan turun temurun. Juru kunci sekarang diwarisi oleh ayahnya. Sedangkan ayahnya diwarisi oleh kakek juru kunci sekarang," jelasnya.

Juru kunci Situs Gunung Padang, Suganda Sasmita, mengatakan sejak tahun 1800-an situs ini sudah diketahui oleh masyarakat dan menjadi tempat persembahan. Ada pula yang khusus datang untuk bersemedi.

"Sering ada tamu dari luar daerah yang ingin semedi di sini. Saya hanya mengantarkan. Soal semedi dalam hal apa saya tidak ikut campur," ujar Suganda.

Senada dengan Hizi, Suganda juga meminta agar pemerintah daerah memperhatikan situs ini sebagai cagar alam dan cagar budaya agar tidak terjadi kerusakan yang berkelanjutan. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya