Berita

Nusantara

Pemekaran Cilacap Barat Terkatung-katung 10 Tahun

SABTU, 27 SEPTEMBER 2014 | 13:53 WIB | LAPORAN:

Pemekaran Cilacap bagian barat menjadi kabupaten atau kota sudah 10 tahun diwacanakan. Namun hingga kini, nasib pemekaran masih terkatung-katung.

"Wacana pemekaran sudah muncul 10 tahun lebih. Proses studi banding, studi kelayakan wilayah, survei, dan proses politik juga sudah berlangsung. Tapi, nasibnya hingga kini masih terkatung-katung," kata Presidium Pemekaran Cilacap Barat, Dayu Wardhana, dalam keterangan pers, Sabtu (27/9).

Bahkan, kata Dayu, kendati wacana pemekaran wilayah Kabupaten Cilacap lebih dulu diproses namun soal hasil justru kalah dari Kabupaten Ciamis. Kini, Kabupaten Ciamis sudah berhasil memekarkan dua wilayahnya, yakni Kota Banjar dan Pangandaran.


"Padahal dulu teman-teman Pangandaran dan Banjar yang studi banding ke sini. Tapi kok mereka duluan yang bisa mekar. Aneh bukan?" ujarnya.

Menurut dia, proses pemekaran sebuah wilayah tidak hanya melalui proses teknokratis dan proses politik saja. Namun ada bagian penting lain yang tidak dilupakan, yaitu pengawalan oleh semua tokoh dan elemen pemekaran.

"Semua yang terlibat harus bersatu mengawal pemekaran. Jangan gontok-gontokan," ujarnya.

Seluruh elemen masyarakat yang terlibat pemekaran mesti konsolidasi agar fokus pada proses yang berlangsung. Ia juga meminta agar seluruh elemen yang terlibat tidak berpikir pragmatis politik maupun ekonomi.

"Jangan mendasarkan keinginan pemekaran pada pragmatisme ekonomi pribadi atau kelompok. Pemekaran adalah proses seluruh masyarakat wilayah Cilacap bagian barat yang juga akan dimiliki oleh masyarakat Cilacap Barat," tegasnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada awal Sepetember lalu, mengisyaratkan kemungkinan pemekaran Cilacap barat. Tetapi rencana ini memerlukan persiapan matang terkait kondisi kelembagaan dan, demografi, sosiologi dan infrastruktur.  [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya