Berita

Politik

Ketum Bina Bangun Bangsa: Konspirasi Asing Sengaja Lencengkan Falsafah Pancasila

SABTU, 27 SEPTEMBER 2014 | 13:27 WIB | LAPORAN:

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung oleh rakyat adalah produk politik yang jadi pembelajaran politik paling mahal bagi bangsa Indonesia.

Ketua Umum Bina Bangun Bangsa, Nur Ridwan, menganggap, Pilkada Langsung menghentakkan kesadaran bangsa karena tanpa sadar Indonesia telah digiring melenceng dari falsafah ideologi Pancasila.

"Patut dicurigai ini sengaja dilakukan oleh konspirasi asing yang hendak menghilangkan Demokrasi Pancasila secara perlahan untuk diganti menjadi demokrasi liberal yang menganut paham kebebasan tanpa batas, yang dampaknya secara fundamental telah mengubah kehidupan berbangsa dan bernegara di negara Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat," jelas Nur Ridwan kepada , Sabtu (27/9).


Pilkada langsung, ditegaskannya, tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia karena bertentangan dengan Pancasila yang lebih mengutamakan musyawarah mencapai mufakat untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Dan apalagi lucunya, di Amerika saja yang mengklaim sebagai negara paling demokrasi pun tidak seutuhnya dan seluruhnya menganut pemilihan langsung secara murni sebagai instrumen dalam pemilunya," ungkap Nur Ridwan.

Menurutnya, perbandingan antara pilkada langsung dan tidak langsung adalah pada sistem kontrol yang lebih terarah dan terukur di dalam pilkada tidak langsung. Sehingga, memudahkan pengawasan dan pengendalian setiap kepala daerah untuk benar-benar bekerja bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan demikian, tidak akan ada lagi "money politic" yang menyandera kepala daerah untuk balas budi dan atau bertindak semena-mena keluar dari batas kewenangannya.

"Selain itu, pilkada tidak langsung akan mengurangi beban negara dalam hal anggaran pilkada yang sudah terlampau besar dengan kenyataan hasilnya yang selama ini tidak juga berkualitas dan optimal," ujar Ridwan.

"Terbukti dengan masih banyaknya kelemahan pelaksanaan dan  kecurangan yang terjadi, baik dari peserta maupun penyelenggara dan pengawasannya, yang secara keseluruhan telah membuat cacat arti demokrasi kebablasan itu sendiri," imbuhnya.

Menurut Ridwan, masyarakat yang tidak setuju dengan Pilkada Perwakilan disebabkan belum mengerti dan tidak memahami, dan lebih-lebih lagi belum bisa mengamalkan arti, makna dan tujuan Pancasila sebagai falsafah ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya