Berita

Rumah Kaca

Revolusi Dewa-Dewa

SABTU, 27 SEPTEMBER 2014 | 08:11 WIB | OLEH: ADHIE M. MASSARDI

1.    Apabila mereka bertanya kenapa kita tidak terlibat dalam pertarungan UU Pilkada di Senayan, katakanlah, sesungguhnya itu bukan pertempuran kita.
 
2.    Untuk menggambarkan peperangan para penguasa parpol di Senayan, aku nukilkan sajak Rendra. Karena di sana memang tempatnya revolusi para pemimpin. Revolusi dewa-dewa.
 

3.    Mereka ber berjuang untuk syurga, dan tidak untuk bumi. Revolusi dewa-dewa tak pernah menghasilkan lebih banyak lapangan kerja bagi rakyatnya.
 
4.    Sesungguhnya rakyat tak perlu walikota, tak perlu bupati, tak perlu gubernur, melainkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka.
 
5.    Tapi para kandidat walikota, bupati, dan gubernur yang parpol-parpol itu sodorkan pada kita, sesungguhnya adalah para benalu yang nyata. Setelah terpilih mereka menghisap energi bumi. Menyedot sumber daya rakyat. Mematikan pohon demokrasi.
 
6.    Bahkan kita tak perlu presiden kalau hanya untuk menaikkan harga BBM.
 
7.    Bahkan kita tak perlu kabinet kalau kerjanya hanya nyopet.
 
8.    Maka apabila datang kepadamu seseorang dan bertanya kenapa kita tidak terlibat dalam pertarungan di Senayan, katakanlah bahwa sesungguhnya itu bukan peperangan kita.
 
9.    Penghuni Senayan adalah para dewa, hanya berpikir tentang nirwana. Syurga bagi mereka sendiri.
 
10. Itulah sebabnya hak kita untuk bekerja, hak kita untuk mencari nafkah guna sesuap makan, hak kita untuk menikmati kekayaan alam karunia Tuhan agar energi bumi bisa mencerahkan rumah kita, tak pernah mereka perjuangkan.
 
11. Tapi mereka adalah sebodoh-bodoh dewa. Mengira rakyat hanya perlu hak demokrasi.
 
12. Padahal selama dahan-dahan parpol itu dipenuhi para benalu, maka dipilih dengan cara apapun, calon walikota, bupati, dan gubernur, akan menjadi seperti binatang pengerat yang merusak jendela dan pintu-pintu rumah rakyat.
 
13. Dan mereka akan dilaknat rakyatnya sebagaimana walikota, bupati dan gubernur sebelum mereka. [***]

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya