Berita

Bisnis

Pemerintah Jokowi Diminta Evaluasi Proyek PLTU Batang

KAMIS, 25 SEPTEMBER 2014 | 10:23 WIB | LAPORAN:

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengharapkan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) meninjau kembali pembangunan proyek PLTU Batang. Pasalnya, dalam implementasinya banyak menimbulkan permasalahan dan merugikan masyarakat.

Aktivis YLBHI, Ridwan Bakar menjabarkan, hingga saat ini pembangunan Batang yang berkapasitas 2x1000 MW molor karena pembebasan lahan yang belum terselesaikan. Pemerintahan baru, menurut dia, harus segera bertemu dengan warga yang terkena dampak untuk mendengarkan segala aspirasinya agar tidak ada hak asasi masyarakat yang dilanggar dan dirugikan dalam proyek terbesar di Asia Tenggara tersebut.

"Selama ini, tidak ada komunikasi yang baik dan jelas antara pemerintah, perusahaan dengan warga setempat, sehingga menjadi bola panas yang membuat warga tidak percaya dengan pemerintah dan perusahaan tersebut," ujarnya.


Meski disadari pula ketidakpercayaan warga karena pemerintah dan perusahaan tidak transparan dan tidak partisipatif. Ketika informasi dan komuniasi tersendat menimbulkan persepektif negatif warga terhadap pembangunan PLTU itu.

Untuk itulah, kata dia, pemerintah baru harus membentuk tim khusus untuk mengindentifikasi segala persoalan dan mengakomodasi kepentingan masyarakat yang terkena dampak. Selain itu, pemerintah harus mengevaluasi kembali rencana proyek PLTU Batang, sehingga dapat mempertimbangkan antara manfaat dan risiko yang ada agar tidak merugikan warga.

"Dengan menghormati dan mendengarkan aspirasi warga maka timbul komunikasi yang baik," tandasnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya