Berita

ilustrasi

Bisnis

Perlindungan Atas Anak Dalam Kondisi Darurat Nasional

KAMIS, 25 SEPTEMBER 2014 | 09:04 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Ketua Umum Komisi Nasio­nal Perlindungan Anak (Kom­nas PA) Arist Merdeka Sirait mengaku pesimis bahwa hak dan perlindungan anak dalam lima tahun ke depan bisa lebih baik. Pasalnya, kabinet yang di­usung presiden terpilih Jokowi tidak memberikan porsi khusus terhadap perlindungan anak.

“Saya kira penyusunan kabi­net di Rumah Transisi ini ha­nyalah upaya bagi-bagi kue. Ta­pi kuenya tidak sampai ke uru­san perlindungan anak,” ujar Arist kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Padahal, bentuk kejahatan dan situasi yang sangat tidak me­nguntungkan bagi anak-anak Indonesia dalam 10 tahun ter­akhir sangat mengkhawatir­kan. Jika pemerintahan menda­tang tidak memberikan perha­tian khu­sus, kata Arist, kondisi­nya akan semakin runyam.


“Saya katakan, situasi anak Indonesia tidak mengun­tung­kan. Peristiwa-peristiwa kejaha­tan terhadap anak juga tidak ma­kin menurun. Per­lin­dungan ter­hadap anak dalam kon­disi darurat nasional,” ujarnya.

Dia memaparkan, kejahatan seksual terhadap anak Indone­sia berada pada urutan terting­gi, setelah kejahatan penya­lah­gu­na­an narkotika. Berada di uru­tan kedua sebagai kejahatan yang tidak pernah ditanggu­la­ngi dengan serius. Akibatnya, ma­sa depan anak Indonesia ti­dak akan baik.

Perhatian pemerintah melalui Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak juga tidak maksimal. “Sudah 10 ta­hun ter­akhir ada kementerian itu, apa ha­silnya bagi perlin­du­ngan anak? Mestinya, ada ke­men­te­rian khusus yang diben­tuk un­tuk perlindungan anak, supa­ya memiliki basis dan ge­rakan langsung sampai ke ting­kat dae­rah secara khusus dalam per­lindungan anak. Tetapi sa­yang sekali, pemerintah mung­kin belum menganggap anak seba­gai generasi penerus bang­sa,” sesal Arist. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya