Berita

ilustrasi

Bisnis

Cukai Rokok Naik, Pemerintah Janji Lindungi Pabrik & Petani

Pertimbangkan Kerugian Kesehatan Rakyat
SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 | 07:50 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Rencana kenaikan cukai rokok 10,2 persen tahun depan berpotensi mengurangi tenaga kerja industri rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) karena pro­dusen akan beralih mema­kai mesin dalam proses produksi.

“Industri rokok khususnya SKT adalah industri padat karya yang menyerap ribuan tenaga kerja. Pemerintah ingin agar kenaikan cukai tahun depan tidak terlalu besar,” kata Menteri Perindustrian (Men­perin) MS Hidayat.

Hidayat menilai, lambat laun pro­dusen rokok akan beralih me­makai mesin dalam proses pro­duksi. Namun, pemerintah akan melindungi industri padat karya agar tidak terjadi pengu­rangan karyawan secara besar-besaran.


Untuk melindungi ribuan tenaga kerja industri rokok khu­susnya SKT, lanjut Hida­yat, pihaknya akan membuat draf kebijakan terkait kenaikan cukai rokok.

“Kami ingin merumuskan draf kebijakan mengenai ke­naikan cukai bagi Sigaret Kre­tek Tangan dan Sigaret Kretek Me­sin dengan memberikan in­sentif khusus. Nantinya, in­sentif akan lebih besar bagi pro­dusen Sigaret Kretek Tangan,” janji politisi asal Partai Golkar itu.

Sekjen Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) De­radjat Kusumanegara me­nga­takan, rencana kenaikan tarif cukai 10,2 persen pada 2015 sangat memberatkan industri rokok di tengah situasi yang menurun.

“Kami mendukung insentif buat SKT untuk melindungi pe­kerja pabrik dan petani cengkeh serta tembakau,” katanya.

Saat ini, menurut Deradjat, situasi industri rokok sedang me­nurun karena terjadi pengu­rangan tenaga kerja secara terus menerus dari pabrikan kecil yang terpaksa tutup maupun pabrikan besar yang melakukan pengurangan karyawan dalam jumlah besar.

Dia berharap, Pemerintah Jokowi-JK tidak menambah beban bagi industri rokok na­sional. Perlu pertimbangan dam­pak dan konsekuensi nega­tif sebelum menerapkan pera­turan atau kebijakan baru de­ngan menaikkan cukai rokok.

Sementara itu, berbagai kalangan mendesak pemerintah baru agar menghitung ulang dampak dari rokok tersebut. Jangan sampai kesehatan rakyat dikorbankan demi kepentingan bisnis rokok.  

Mentan Dari Parpol Sarat Kepentingan


Komitmen Presiden terpilih Jokowi yang tidak akan mem­berikan pos Menteri Pertanian (Mentan) kepada partai politik disambut baik.

Direktur Indonesian Sugar Research Institute (ISRI) Aris Toharisman menegaskan, Men­tan mendatang harus bisa me­wu­judkan kedaulatan dan ke­mandirian pangan. Kalau dijabat dari kalangan partai kha­watir tidak terlaksana ka­rena ditengarai sarat ke­pen­tingan.

“Kalau profesional dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menghasilkan produk sendiri. Dalam jangka panjang, pro­fesional bisa melakukan peme­nuhan pangan secara swasem­bada,” ujarnya.

Aris menilai, Institut Perta­nian Bogor (IPB) punya ba­nyak kader yang bisa menem­pati pos itu. Atau dari kalangan pengusaha yang selama ini terbukti dekat dengan para petani, misalnya Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis, Kamajaya.

Kamajaya yang juga bos pabrik gula ini paling dijagokan menjadi Mentan versi Kabinet Indonesia Hebat. Pengusaha nyentrik ini mengalahkan Ketua Harian HKTI Sutrisno Iwantono dan ekonom Iman Sugema. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya