Mubarok meninggalkan Posko Layanan Informasi Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2014 di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN & RB) dengan raut kecewa. Tinggal di Jakarta, ia menjadi penyambung lidah bagi saudaranya di Bengkulu yang tak bisa melakukan pendaftaran online. Namun pihak Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) yang didatanginya, tak bisa memberikan solusi.
mubarok datang ke KementeÂrian PAN & RB untuk membantu sauÂdaraÂnya yang hendak ikut seÂleksi CPNS tahun ini. “Namanya FeÂmalia. Kebetulan dia belum bisa ke Jakarta Makanya saya wakili,†kata Mubarok.
Femalia, katanya, kesulitan meÂÂlakukan pendaftaran online CPNS untuk penempatan di PeÂmerintah Provinsi Bengkulu. PeÂremÂpuan itu sudah melakukan pendaftaran awal di portal
panÂselÂnas.menpan. go.id pada akhir Agustus lalu. Ia juga suÂdah menÂdaÂpatkan
email konfirÂmasi untuk login, tiga hari setelah penÂdafÂtaran awal.
“Masalahnya, ketika Femalia mencoba untuk masuk (
log in) ke portal
sscn.bkn.go.id meÂngÂguÂnaÂkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan
password yang telah diÂdapat, gagal. Sudah dicoba berÂkaÂli-kali pun gagal,†kisah Mubarok.
Femalia kemudian mengirim peÂngaduan lewat email ke PanÂselÂnas. Namun tak pernah diresÂpons. “Sampai hari ini email peÂngaduan tersebut tidak dibalas,†kata Mubarok ketika ditemui SeÂlasa (16/9).
Tak hanya itu, Femalia juga suÂdah mendatangi Badan KeÂpeÂgaÂwaian Daerah (BKD) setempat. Pihak BKD memberikan jaÂwaÂban: jaringan sedang bermaÂsalah. Ketika ditanya kapan jaÂringan bisa diakses, pihak BKD tak bisa memastikan.
Khawatir tak bisa ikut seleksi CPNS, Femalia meminta MuÂbaÂrok yang tinggal di Jakarta untuk ke Panselnas mencari solusi perÂmasalahan yang dialaminya.
Tak langsung ke Panselnas, MuÂbarok sempat mengakses porÂtal penÂdaftaran. Ia pun mengalÂaÂmi persoalan yang sama: tak bisa diÂakses. “Buat saya itu agak tidak masuk akal. Sebab, saya juga suÂdah mencoba berbagai cara. MuÂlai dari ikut mencoba
log in dari JaÂkarta, mengunduh berbagai browÂser alternatif, sampai menÂcoba
log in dari tengah malam hingÂga subuh, tetap saja tidak berÂhasil. Padahal saat saya coba memÂbuka
website lain, bisa terÂakses daÂlam seketika. Akhirnya saya meÂmuÂtuÂskan keÂmari,†bebernya.
Datang ke Posko Layanan InÂformasi Seleksi CPNS 2014 di KeÂmenterian PAN & RB, MuÂbaÂrok mendapat jawaban sama: jaÂringan bermasalah. Dan, PanÂselÂnas tak bisa berbuat apa-apa. Ia pun kecewa. “Perwakilan PanÂselnas malah bilang, soal jaringan itu soal untung-untungan. Masak penanggung jawab terkesan lepas tangan begitu,†cibirnya.
Menurut dia, seharusnya bisa seÂgera dicari solusi atas perÂsoalÂan itu. Jika jaringan tak juga bisa diakses, masyarakat yang henÂdak ikut seleksi CPNS diÂruÂgiÂkan kaÂrena tak bisa mendaftar.
Kepada Panselnas, Mubarok semÂpat mengusulkan agar penÂdaftaran awal yang dilakukan FeÂmalia dibatalkan saja. Sehingga saudaranya itu bisa mendaftar di instansi lain.
Apa jawaban Panselnas? “KÂaÂtaÂnya tidak bisa,†ujar Mubarok.
“Ini kan artinya kemampuan sebagai penanggung jawab peÂlakÂÂsanaan CPNS online patut diÂperÂtanyakan. Sebab mereka tiÂdak bisa membantu meÂnyeÂleÂsaiÂkan masalah, yang jelas-jeÂlas tiÂdak diakibatkan oleh peserÂta,†tandasnya.
Datang ke Posko Layanan InÂforÂmasi Seleksi CPNS 2014, MuÂbarok mendapati banyak pelamar yang mengalami persoalan serupa. “Buktinya sampai hari, baik di daerah maupun di Jakarta, orang banyak yang mengeluh karena gaÂgal melakukan pendaftaran onÂline, termasuk teman saya. PaÂdaÂhal dia sudah melakukan seÂperÂti yang diinstruksikan,†katanya.
Berbeda Femalia yang mewaÂkilkan datang ke Panselnas, Wike Rizfa Grinnanda menempuh perÂjalanan jauh dari Jambi ke JaÂkarta lantaran tak bisa mendaftar seÂleksi CPNS. Persoalannya NÂoÂmor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di Kartu Tanda PenÂduduk (KTP) tak diterima ketika mendaftar online. “Di situ ditulis datanya tidak sesuai KTP. Kan aneh, karena yang kami isi meÂmang data sesuai KTP,†tuturnya.
Merasa janggal, Wike pun menÂdatangi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jambi. Namun sayangnya, BKD tidak bisa banyak membantu. AlaÂsanÂnya BKD, data pelamar hanya bisa diakses Panselnas di JakarÂta. “Makanya saya memutuskan untuk ke sini,†kata dia.
Datanglah perempuan ini ke ibukota. NIK di KTP Wike pun dicek. Hasilnya mengagetkan: NIK itu milik perempuan bernaÂma Nirmala. “Kok jauh banget nama Wike sama Nirmala. NIK ini suÂdah saya pakai untuk meÂmilih beberapa kali. Bahkan saya sudah cek ke Dinas KependuÂdukan dan Catatan Sipil Kota Jambi, NIK ini atas nama saya, bukan Nirmala,†protesnya.
Wike pun kecewa tak bisa menÂdaftar. “Ini Panselnas kalau tidak siap begini bagusnya diÂmaÂnualkan saja. Seperti ini kami yang dirugikan tidak bisa menÂdaftar karena datanya sudah diÂpaÂkai orang lain,†ujarnya geram.
Persoalan sama juga dialami Reni Hidayati. Perempuan asal Sragen, Jawa Tengah ini, juga datang langsung ke Kementerian PAN & RB Selasa (17/9).
“Setelah ada masalah, saya langsung kirim email ke PanÂselÂnas, tapi tidak pernah diÂbalas. Makanya saya datang jauh-jauh ke Jakarta,†ungkap Reni.
Reni menuturkan, saat menÂdaftar online NIK di KTP-nya diÂnyatakan tidak valid. Dua hari berÂturut-turut dia datang ke posko unÂtuk mencari solusi perÂsoalanÂnya.
“Kirain diurus satu-satu, ngÂgak tahunya ramai-ramai beÂgini. GiÂmana mau selesai? Ya tiÂdak ada solusi. Nantinya mereka akan menghubungi via email, terus buat apa mereka minta nomor teÂlepon. Kalau niatnya ingin memÂbantu kenapa hanya lewat email, telepon dong,†protesnya.
Panselnas: Butuh Waktu Tanggapi Semua PengaduanPosko Layanan Informasi Seleksi CPNS 2014 terletak di sebelah kanan lobby kantor KeÂmenterian PAN & RB. Selasa lalu, posko ramai didatangi peÂlamar dari berbagai daerah.
Pelamar yang hendak meÂngaÂdu diminta meminta ke meja reÂsepsionis. Di sini mereka diÂminta mengisi formulir yang berisi identitas, dan perÂmaÂsaÂlahan yang dihadapi.
Untuk menampung pengaÂduan dari pelamar, posko memÂbuka dua sesi layanan. Sesi perÂtama pukul 10 pagi sampai 12 siang. Sesi berikutnya mulai jam 2 siang hingga 4 sore. TemÂpatnya di media center.
Kursi-kursi di media center pun dipenuhi pelamar yang henÂdak mengadu. Mereka yang tak kebagian berdiri di ruang tungÂgu di lobby.
Kepala Sub Bagian PelÂaÂyaÂnan Informasi Kementerian PAN & RB, Wasito mengaÂtaÂkan, pelamar yang datang meÂngadu ke sini banyak. Agar tak menumpuk, dibuka dua sesi unÂtuk menampung pengaduan.
“Harapannya, pelamar bisa mengemukakan masalahnya langsung ke IT Panselnas, dan dicarikan solusinya,†kata dia.
Wasito mengungkapkan, ada pelamar yang datang berkali-kali ke posko lantaran perÂsoaÂlanÂnya belum teratas. “Ini yang daÂtang sebagiannya suÂdah perÂnah datang ke sini, tapi balik lagi kaÂrena solusi yang diÂbeÂriÂkan panÂselnas tidak berÂhaÂsil,†katanya.
Anggota Panselnas Hayu Dika Pramita menemui pelamar yang mengadu ke posko. Apa saja penjelasannya?
“Untuk menjawab tiap-tiap pengaduan, kami butuh waktu. Kami akan berusaha seÂmakÂsimal mungkin. Tapi saya minÂta agar masyarakat berÂsaÂbar,†pinta kepada pelamar.
Hayu menjelaskan, untuk menÂÂcegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, PanÂselÂnas menerapkan sistem peÂngaÂmanan berlapis. Sehingga untuk memÂproses sebuah pengaduan, PanÂselÂnas harus melakukan veÂriÂfiÂkasi terlebih dulu. PanÂselÂnas haÂrus meÂmastikan validitas data pengaÂdu, sebelum meÂngamÂbil tindakan.
“Benar apa nggak dia meÂngaÂjukan lamaran di instansi yang disebut? Lalu apakah benar tiÂdak ada upaya pindah instansi? Dan sebagainya. Bukannya kaÂmi mau berpikir negatif terÂhaÂdap masyarakat. Tapi upaya terÂsebut diperlukan,†jelas dia.
Setelah hasil verifikasi turun, dia menjamin, Panselnas tak akan menunda-nunda. PanÂselÂnas akan langsung mengirim pemÂberitaÂhuan via email. “Kami pahami kondisi rekan-rekan kaÂlian. WalÂaupun setelah diÂveÂriÂfiÂkasi, kami tidak berani membÂerÂiÂkan jaÂminan atau janji apapun,†ujarnya.
Terkait masalah NIK yang diÂpakai orang lain untuk menÂdafÂtar, Hayu meminta pelamar tidak perlu khawatir. Kata dia, jika benar NIK tersebut sudah diguÂnakan orang lain, maka account pelamar yang sudah masuk data base akan ditutup.
“Banyak pelamar meÂngaÂduÂkan NIK-nya sudah dipakai orang lain. Akibatnya mereka tidak bisa mendaftar. Nah ini pengÂaÂduanÂnya banyak, dan seÂbagian besar suÂdah kami veriÂfikasi,†terang waÂnita berÂkaÂcaÂmata ini.
Hayu mengungkapkan, dari hasil verifikasi Panselnas, ada temuan NIK memang sudah terÂpakai, ada yang ternyata telah mendaftar ke instansi namun ingin pindah. Ada juga NIK yang datanya berbeda alias buÂkan pemilik account sah.
“Untuk kaÂsus yang NIK-nya digunakan orang lain atau tidak sesuai data Adminduk (AdmiÂnistrasi KeÂpenÂdudukan), maka akan kita tutup account-nya. Jadi pelamarnya bisa melakukan reÂgistrasi kemÂbali,†ujarnya. ***