Berita

Milton Pakpahan

Bisnis

Posisi SKK Migas Perlu Jamin Transparansi Bisnis Minyak

RABU, 17 SEPTEMBER 2014 | 09:39 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Ketua Komisi VII DPR Milton Pakpahan menilai fungsi dan kewenangan badan pelaksana hulu minyak dan gas bumi harus tetap ada untuk mengawasi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

“Kalau tidak ada, siapa yang mengawasi. Tidak mungkin pemerintah. Harus entitas yang sesuai,” katanya di Jakarta, kemarin.

Menurut Milton, badan pelaksana tersebut nantinya harus lebih kuat dibanding Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Karena itu, politisi Partai Demokrat ini tidak setuju pembubaran fungsi dan kewenangan SKK Migas.


Dia mengatakan, penguatan badan pelaksana bisa dilakukan dengan memberikan wewenang melakukan kesepakatan bisnis dengan KKKS. Dengan demikian, badan pelaksana lebih kuat dan memberikan kepastian usaha bagi kegiatan hulu migas.

Selain itu, dengan anggaran masuk dalam Anggaran Pendaptan dan Belanja Negara (APBN) mulai 2015 dan juga pengawasan DPR, maka badan pelaksana akan lebih baik.

Wakil Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai, keberadaan semacam SKK Migas masih diperlukan dalam sistem kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) kegiatan pertambangan migas. Bentuk lembaga tersebut perlu diformulasikan agar sesuai konstitusi dan lebih efektif.

Idealnya, kata dia, lembaga yang menjalankan kontrak bisnis bentuknya adalah badan usaha agar lebih lincah dan fleksibel dalam mengambil keputusan.”Jika bentuknya badan pemerintah akan cenderung birokratis dan prosedural,” ujarnya.

Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas Johannes Widjonarko mengatakan, pihaknya akan mengikuti bentuk badan pelaksana yang sesuai dengan konstitusi.

Saat ini sedang dibahas undang-undang yang mengatur tata kelola hulu migas agar lebih baik. “Kami ikuti saja nanti bentuk institusinya seperti apa,” katanya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya