Anggota DPR terpilih dari Partai Demokrat paling banyak terlibat kasus korupsi. Terbaru, salah satu petingginya Jero Wacik dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap di Kementerian ESDM yang dipimpinnya.
"Demokrat merupakan partai politik yang kadernya paling banyak terjerat korupsi namun terpilih lagi menjadi anggota dewan periode 2014-2019, yaitu 13 orang," ungkap Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Kalibata Timur, Jakarta, Senin (15/9).
Sedangkan, PDI Perjuangan dan Partai Golkar ada 10 orang kadernya yang terjerat korupsi, Partai Kebangkitan Bangsa lima orang, Partai Gerindra dan Partai Hanura masing-masing tiga orang, Partai Persatuan Pembangunan dua orang, serta Partai Nasdem dan Partai Amanat Nasional satu orang.
Menurut Ade, belum ditemukan kader Partai Keadilan Sejahtera yang terpilih menjadi anggota dewan meskipun tersangkut perkara korupsi. Namun, PKS pernah mengusung kadernya yaitu Jamal Lulail Yunus sebagai caleg nomor urut 1 di Dapil Jatim V meski akhirnya gagal terpilih.
"Jamal ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek pengadaan lahan UIN Maulana Malik Ibrahim. Proyek yang merugikan uang negara senilai Rp 4 miliar itu masih dalam proses penyidikan oleh Kejari Malang," jelasnya.
Karena itu, ICW mendesak Komisi Pemilihan Umum segera mencoret caleg terpilih yang menjadi terpidana korupsi dan telah memiliki kekuatan hukum tetap.
"Parpol sebaiknya juga perlu melakukan perbaikan proses rekruitmen terhadap kadernya di masa mendatang. Untuk menghindari masuknya orang bermasalah terpilih menjadi wakil partai dan juga wakil rakyat di parlemen," beber Ade.