Berita

ilustrasi

Bisnis

BPS Warning Pemerintah, Bakal Muncul Bencana Kekeringan

Produksi Pertanian Terancam Turun & Konversi Lahan Makin Meluas
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 | 07:10 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Indonesia terancam kelangkaan pangan tahun ini jika masalah kekeringan yang terjadi di beberapa daerah tidak diantisipasi pemerintah. Kondisi tersebut ditambah dengan terus berkurangnya jumlah petani.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin meminta kepada pemerintah untuk mengantisipasi kekeringan yang sudah terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

“Irigasi, waduk dan sumber daya air di wilayah setempat perlu dimanfaatkan dengan maksimal. Karena ini menyangkut produksi pertanian,” ujar dia saat membuka diskusi sensus pertanian 2013 di Jakarta.


Menurut Suryamin, kekeringan tahun ini diprediksi bakal berlangsung dalam waktu lama. Jika tidak diantisipasi, produksi pertanian dipastikan mengalami penurunan.

Selain itu, kata dia, pemerintahan baru harus bisa mencegah terjadinya konversi lahan produktif menjadi perumahan dan pabrik. Jika dibiarkan maka ketahanan pangan dan target swasembada pangan tidak akan tercapai.

“Kalau perlu bikin aturan melarang terjadinya konversi lahan pertanian subur,” katanya.

Dia merekomendasikan adanya aturan pertanahan yang jelas. Pasalnya, setiap tahun nyaris 100.000 hektar lahan pertanian beralih fungsi.

Direktur Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono mengungkapkan, jumlah petani di Indonesia terus berkurang dari tahun ke tahun. Jumlah petani saat ini hanya mencapai 26,14 juta atau berkurang 5 juta dibanding 2003.

Penyebabnya utamanya karena minimnya tingkat kesejahteraan petani dari kegiatan bertani. Menurutnya, tingkat kesejahteraan petani tergantung produksi.
 
“Kalau (produksi) meningkat maka tingkat kesejahteraan petani juga meningkat. Secara sampel rumah tangga pertanian kita survei pendapatan petani sangat kecil,” ungkapnya.

Pendapatan petani dari sektor pertanian per tahun hanya mencapai Rp 12,41 juta per Rumah Tangga Pertanian (RTP). Apabila dihitung rata-rata pendapatan bulanan, jumlah itu lebih rendah daripada upah minimum terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang sebesar Rp 1,2 juta per bulan.

“Dibandingkan sektor lainnya upah yang didapat petani memang masih kecil,” jelas Adi.

Kondisi itu ditambah mayoritas tenaga kerja di sektor pertanian rata-rata berusia 49-50 tahun. Sebagian besar tamatan pendidikan petani adalah sekolah dasar (SD) dan tidak tamat SD. Faktor inilah yang menjadi penyebab sulitnya menekan angka kemiskinan di Indonesia karena petani sudah berusia lanjut dan berpendidikan rendah.  ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya