Pemerintah Jokowi-JK diminta menggunakan dan memanfaatkan mobil listrik buatan dalam negeri untuk kendaraan operasional para menterinya.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, perkembangan mobil listrik sangat positif. Apalagi, mobil listrik yang ada sekarang sudah menggunakan lokal konten sampai 70 persen.
“Semuanya sudah buatan lokal, hanya motor listriknya saja yang masih impor,†ujar Budi seusai membuka pameran industri permesinan dan alat transportasi di Gedung Kementerian Perindustrian, kemarin.
Karena itu, pihaknya akan mengimbau pemerintah daerah (pemda) untuk menggunakan mobil listrik. Alasannya, mobil ini bisa mengurang konsumsi BBM. “Kita siap buatnya,†ucap Budi.
Kendati begitu, dia mengakui infrastruktur untuk itu masih belum lengkap. Mobil dan bus listrik untuk saat ini cocok untuk rute transportasi yang sudah memiliki jalur tetap. Karena itu, pihaknya menyarankan pemda agar mengambil inisiatif.
Pencipta mobil listrik Dasep Ahmadi berharap pemerintah mendatang mendukung pengembangan mobil listrik. Salah satunya dengan mensosialisasikan penggunakan mobil listrik kepada para menteri dan pejabatnya. “Ini akan mendorong industri mobil listrik,†katanya.
Dasep mengakui, perkembangan industri mobil listrik terus berjalan bertahap. Meskipun saat ini lokal kontennya sudah di atas 50 persen, tapi mesinnya masih impor. Karena itu, pihaknya menargetkan dalam dua tahun bisa memproduksi mesinnya sendiri.
“Buat kami sebagai pembuat jangan terburu-buru sehingga menimbulkan efek yang tidak bagus.Kita lebih baik mawas diri, tidak hanya bicara dagang dan untung, tapi juga tanggung jawab sosial,†sarannya.
Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama itu mengakui, pihaknya sudah menawarkan mobil listrik ini kepada pemda. Namun, pemda mempunyai problem tentang kemacetan dan polusi udara, kendati ada beberapa pemda yang tertarik.
Menurut Ahmadi, investasi mobil listrik sangat murah. Ia mencotohkan, untuk investasi bus listrik, Pemda hanya mengeluarkan Rp 25 miliar. Harga tersebut sudah dengan pembangkit listrik surya 70 kilowatt, fast charging 2 unit, normal charging 10 unit, dan busnya sendiri sekitar 10 unit.
“All out dalam lima tahun perawatan betul-betul kami yang merawat,†jelas dia.
Harga Mercedez-Benz Lebih Murah Dari CrownMenteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan, alasan para menteri Jokowi-JK diberikan kendaraan dinas mobil Mercedes-Benz karena harganya jauh lebih murah dibanding Toyota jenis Crown Royal Saloon yang selama ini digunakan.
“Sedan Toyota masih harus diimpor dari Thailand, jadi harganya lebih mahal. Sedangkan itu (Mercedes) sudah dirakit di Indonesia,†kilah Hidayat
Dia menambahkan, dipilihnya Mercedes bertujuan mendongkrak produksi di dalam negeri. Selain itu, impor sedan dari Thailand bisa dikurangi meski kecil jumlahnya. ***